PERTANYAAN & JAWABAN DALAM INTERVIEW




Dompu-NTB, 20 Juni 2012
La Nggini & La Bly





Untuk mendapatkan karir atau pekerjaan yang sesuai segala sesuatunya memang harus kita persiapkan terlebih dahulu, terutama yang berkaitan dengan teknis wawancara atau interview. Silakan pelajari beberapa contoh pertanyaan interview di bawah ini dan kembangkan pertanyaan tersebut sesuai dengan bidang kerja yang anda minati.

1. Ceritakan tentang diri anda! Pertanyaan yang sangat sering muncul pada saat interview kerja. Persiapkan jawaban anda terbatas pada bidang pekerjaan yang anda kuasai sebelumnya. Bicarakan tentang karir anda sebelumnya, prestasi yang anda raih, hobi dan aktivitas terakhir yang anda jalani.
2. Kenapa anda berhenti dari pekerjaan sebelumnya? Jawablah dengan positif jenis pertanyaan ini. Meskipun anda berhenti karena ada masalah dengan perusahaan atau kantor sebelumnya jangan ceritakan permasalahan tersebut. Katakan saja kalau saat ini anda ingin mencari kesempatan kerja yang lebih baik atau peluang melakukan sesuatu yang istimewa dalam karir anda.
3. Pengalaman apa yang anda miliki dalam bidang ini? Jawab se-spesifik mungkin mengenai keahlian anda di bidang yang anda lamar. Jika tidak memiliki pengalaman yang khusus setidaknya berikan jawaban yang mendekati keahlian yang dimaksud.
4. Apakah anda menganggap diri anda sukses? Selalu jawab "Iya" dan antusias untuk pertanyaan ini. Jelaskan keberhasilan yang telah anda capai dalam hidup ini terutama dalam hal karir.
5. Apa yang anda ketahui tentang perusahaan kami? Pertanyaan ini hanya bisa dijawab jika anda telah melakukan penelitian terlebih dahulu tentang perusahaan tempat anda melamar. Jawab tentang aktivitas perusahaan tersebut seperti produk yang dijual atau sistem pemasarannya.
6. Apa yang telah anda lakukan untuk mengembangkan pengetahuan anda terakhir ini? Jawab ragam kegiatan positif yang telah anda lakukan tentu saja yang berhubungan dengan pencapaian karir anda.
7. Kenapa anda tertarik bergabung dengan perusahaan ini? Hati-hati menjawab ini karena memerlukan pengetahuan anda tentang perusahaan dan karir jangka panjang yang ingin anda raih.
8. Berapa gaji yang anda harapkan? Pertanyaan mudah yang sangat sulit menjawabnya karena sangat sensitif. Jadi jangan dijawab. Katakan sambil tersenyum "Pertanyaan yang cukup sulit, namun maaf bisakah Bapak/Ibu menjelaskan kisaran gaji untuk posisi ini?" Biasanya pihak perusahaan akan memberikan rentang gaji yang anda tanyakan. Jika tidak, anda bisa bertanya balik mengenai detail pekerjaan yang akan anda jalani serta tanggung jawabnya, baru kemudian bisa memperkirakan gaji yang anda harapkan plus mempertimbangkan tunjangan-tunjangan lain. Itu pun masih kisaran saja, jadi anda sebelumnya harus tahu kisaran gaji untuk posisi seperti anda.
9. Apakah anda bisa bekerja dalam satu tim? Selalu jawab "Iya" dan sebutkan pengalaman yang pernah anda lakukan saat bekerja sama dengan banyak orang.
10. Jika anda diterima, berapa lama anda ingin bergabung di perusahaan ini? Jawaban jangan terlalu spesifik. Anda bisa menjawab seperti ini " Saya ingin selamanya bisa bekerja di sini dengan catatan perusahaan puas dengan hasil kerja saya".
11. Kenapa kami harus mempekerjakan anda? Jelaskan keahlian atau kemampuan yang anda miliki dan kaitannya dengan kebutuhan perusahaan. Jangan mencontohkan kandidat lain sebagai perbandingan kemampuan anda.
12. Apa kelebihan anda? Pertanyaan yang memerlukan jawaban luas tapi tetap fokus seperti misalnya kemampuan anda dalam memecahkan permasalahan, kemampuan memimpin, perilaku positif anda, kesanggupan bekerja di bawah tekanan atau kemampuan berorganisasi.
13. Apa kelemahan anda? Jangan pernah menjawab kalau anda orang malas atau susah bangun pagi. Jawab dengan diplomatis, seperti "Saya kurang percaya diri jika berbicara di hadapan orang banyak, tapi saat ini saya dalam proses mengatasinya karena ini sangat berkaitan dengan karir saya ke depan dan saya yakin bisa mengatasi hal ini", atau "Kelemahan saya kurang bisa bekerja sendiri, jadi harus membangun teamwork yang solid". Intinya setelah mengatakan kelemahan anda, sertakan usaha yang telah anda lakukan untuk mengatasi kelemahan anda tersebut.
14. Apakah anda bersedia kerja lembur kapan saja bila diperlukan? Jawaban untuk ini ada di anda. Jawablah dengan jujur dan berikan alasan yang tepat.
15. Apakah anda ada pertanyaan untuk saya? Selalu siapkan pertanyaan anda. Ini menunjukkan antusias anda bergabung di perusahaan. Contoh pertanyaan seperti deskripsi pekerjaan yang akan anda jalani atau proyek seperti apa yang saat ini dikerjakan perusahaan.(sir)

BIASAKAN HIDUP MANDIRI


 Dompu-NTB, 16 September 2012
Bly Hasir Xlalu


Seorang yang mandiri dan yakin atas kemampuannya akan cenderung bersifat jujur, optimis dan tidak mudah dihasut oleh orang lain.

Manusia sebagai makhluk sosial akan membutuhkan orang lain untuk melanjutkan hidup. Terlepas dari itu manusia perlu hidup mandiri guna bertahan dalam menghadapi kerasnya hidup sehingga nantinya tidak terlalu tergantung dengan bantuan orang lain. Jika kemandirian bisa dipupuk sejak dini maka akan meningkatkan mutu hidup dan pada akhirnya memperkokoh fondasi bangsa.

Sifat kemandirian dapat dipupuk sejak dini melalui pendidikan keluarga yang diterapkan kepada anak. Sebenarnya mengajarkan anak tentang nilai-nilai kemandirian tidaklah sesulit yang dikira, hal-hal yang sangat mendasar bisa diajarkan melalui pemahaman komunikasi secara halus yang kemudian berlanjut kepada praktek. Contoh nyata adalah seorang anak yang berumur 10 tahun sudah mampu belanja di warung terdekat dengan rumah dan mengetahui secara persis berapa jumlah uang yang akan dikeluarkan dan dikembalikan.

Efek positif dari kemandirian ini nantinya dapat memicu kreatifitas anak dimana akan memunculkan ide-ide sesuai dengan keinginan mereka dan berusaha merealisasikannya sekuat mereka mampu. Setelah dewasa mereka akan menjadi seseorang dengan cita-cita tinggi dan mampu mengendalikan berbagai hal sesuai dengan harapan yang akan diraihnya.

Unsur kemandirian ini juga ternyata sangat dibutuhkan dalam bidang manajemen dimana seorang manager dituntut untuk mandiri dan ahli dalam mengatur bawahan mereka beserta hal-hal yang terkait. Selain mampu mengatur anak buahnya seorang manager juga dituntut kreatif menghasilkan suatu ide baru dan inovasi sehingga mampu bangun di saat kondisi tertekan.

Bagaimana jika seorang yang katakanlah berumur 20 tahun tapi masih belum mampu hidup mandiri atau terlalu membutuhkan bantuan orang lain/orang tua? Metode yang bisa digunakan adalah dengan paksaan secara halus dimana dia dituntut melakukan suatu hal dengan tenaga dan pikirannya sendiri. Barangkali asumsi mengenai rakyat yang hidup miskin dan seadanya merupakan orang-orang yang mandiri benar adanya mengingat semua yang ada dan mereka jalani adalah untuk bertahan esok hari.

Di berbagai Pendidikan Tinggi pun sebenarnya sudah diterapkan menganai pelatihan dasar kepemimpinan guna mengasah sifat kemandirian peserta didik dan kerjasama. Budaya mandiri tidak lepas dari pengaruh lingkungan juga yang memaksa mereka untuk menjalani kehidupan sosial mereka sehari-hari. Bila kita tengok segelintir budaya Barat dimana anak yang berumur 18 tahun diperkenankan hidup sesuai dengan yang mereka harapkan dan lepas dari orang tua, pada taraf ini mereka sudah bisa disebut sebagai orang yang dewasa dan mandiri walau kenyataannya tidak semua anak bisa melakukannya benar-benar secara sendiri. Bagaimana dengan budaya kita, apakah dari awal sudah mampu mengajarkan nilai-nilai kemandirian?

Jawabannya bisa ditemukan dalam kehidupan kita sehari-hari, saat dihadapkan pada persoalan sosial yang lebih rumit maka pada dasarnya pribadi seseorang akan ditempa menjadi pribadi yang lebih kuat. Kemandirian juga diperlukan untuk menghimpun kekuatan atas ide dan sikap untuk merealisasikan sesuatu yang pada kelanjutannya akan membangun citra positif bagi para pemimpin yang akan duduk di pemerintahan.

Seorang yang mandiri dan yakin atas kemampuannya akan cenderung bersifat jujur, optimis dan tidak mudah dihasut oleh orang lain. Yang terpenting adalah mampu memberikan contoh kepada orang lain mengenai bagaimana harus hidup, beberapa hal juga menjadi perhatian saat sebuah pribadi tidak dibentuk berdasarkan kerja keras atau hanya ingin hidup enak dengan sedikit kerja. Barangkali etos kerja bisa dibangun jika diawali dengan nilai kemandirian.

RUMUS PERKALIAN MATEMATIKA

1. Perkalian 9, 99, atau 999
Mengalikan dengan 9 sebenarnya adalah mengalikan dengan 10-1.
Jadi, 9×9 sama saja dengan 9 x (10-1) = 9×10-9 = 90-9 = 81.
Ayo coba contoh yang lebih sulit:
46×9 = 46× (10-1) = 460-46 = 414.
Satu contoh lagi:

68×9 = 680-68 = 612.
Untuk perkalian 99, artinya kita mengalikan dengan 100-1.

Jadi, 46×99 = 46 x (100-1) = 4600-46 = 4554.

Kalo udah gitu, kalian semua pasti tahu bahwa perkalian 999 sama dengan perkalian 1000-1

38×999 = 38 x (1000-1) = 38000-38 = 37962.


Masih bisa ngikuti? ayo kita lanjut


2. Perkalian 11

Perkalian 11 artinya kita menjumlahkan sepasang angka, kecuali bagi angka yang ada di bagian ujung
Lebih jelasnya gw jelasin di bawah ini :
untuk perkalian 436 dengan 11 mulailah dari kanan ke kiri (selalu dari kanan ke kiri ya)
Pertama tulis 6 lalu jumlahkan 6 dengan angka di sebelahnya yaitu 3 sehingga didapatkan angka 9

Tuliskan 9 disebelah kiri 6.

Lalu jumlahkan 3 dengan 4 untuk mendapat angka 7. Tuliskan angka 7.

Terakhir tuliskan angka yang paling kiri yaitu 4.

Jadi, 436×11 = 4796.

Ayo kita buat contoh yang lebih sulit: 3254×11.

(3)(3+2)(2+5)(5+4)(4) = 35794.

Ingat selalu mulai dari kanan ke kiri yak!

Sekarang contoh yang lebih sulit lagi: 4657×11.


(4)(4+6)(6+5)(5+7)(7).

Mulai dari kanan tuliskan angka 7.

Lalu 5+7=12.

Tuliskan 2 dan simpan angka 1.

6+5 = 11, tambah 1 yang tadi kita simpan = 12.

Sekali lagi tuliskan 2 dan simpan 1.

4+6 = 10, tambah 1 yang tadi kita simpan = 11.

So, tuliskan 1 dan simpan 1.

Terakhir angka paling kiri, 4, tambahkan dengan 1 yang tadi kita simpan.

Jadilah, 4657×11 = 51227 .

Hehehe, mantepkan? ini masih ga terlalu sulit...ayo jalan lagi


3. Perkalian 5, 25, or 125


Perkalian dengan 5 sama saja mengalikan dengan 10 lalu di bagi 2, CATATAN : Untuk perkalian dengan 10 cukup tambahkan 0 di dibagian belakang angka


Contoh : 1000 x 5 = 5000
Lagi, 12×5 = (12×10)/2 = 120/2 = 60.
Contoh yang lain:
64×5 = 640/2 = 320.
Juga, 4286×5 = 42860/2 = 21430.
Untuk perkalian 25, sama saja kita kalikan dengan 100 (tambahkan dua angka 0 di bagian belakang) kemudian di bagi dengan 4. CATATAN : Untuk pembagian dengan 4, kita bisa juga membagi dengan 2 sebanyak dua kali
64×25 = 6400/4 = 3200/2 = 1600.
58×25 = 5800/4 = 2900/2 = 1450.
Untuk perkalian 125, sama saja kita kalikan dengan 1000 (tambahkan tiga angka 0 di bagian belakang) kemudian di bagi dengan 8. CATATAN : Untuk pembagian dengan 8, kita bisa juga membagi dengan 2 sebanyak tiga kali
32×125 = 32000/8 = 16000/4 = 8000/2 = 4000.
48×125 = 48000/8 = 24000/4 = 12000/2 = 6000.
Mudah kan? hehehe melangkah lagi!
4. Mengalikan dua bilangan yang mempunyai selisih 2, 4, atau 6
Untuk perkalian seperti ini gw langsung kasi contoh ya
Ambil contoh : 12×14. (14 - 12 = 2...jadi metode ini bisa dipakai)
Pertama kita cari angka tengah antara 12 dan 14...So,

12

13

14

(artinya 13 adalah angka tengah), berikutnya kita tinggal membuat perkalian 13 x 13 lalu di kurangi 1...

12×14 = (13×13)-1 = 168.

16×18 = (17×17)-1 = 288.

99×101 = (100×100)-1 = 10000-1 = 9999

Jika selisih dua bilangan tersebut adalah 4, sama seperti tadi kita cari angka tengahnya...buat pemangkatan, lalu kurangi dengan 4,
Ok ini contohnya :


11×15 = (13×13)-4 = 169-4 = 165.

13×17 = (15×15)-4 = 225-4 = 221.

Jika selisih dua bilangan tersebut adalah 6, sama seperti tadi kita cari angka tengahnya...buat pemangkatan, lalu kurangi dengan 9,
Ok ini contohnya :
12×18 = (15×15)-9 = 216.
17×23 = (20×20)-9 = 391.
Hehehe...trik ini bisa di pakai bukan hanya untuk belasan tapi bisa sampai ribuan...
Masih ada trik lagi....ntar gw sambung...
Tengkyu all
Naaah sudah makan...sudah kenyang...sekarang kita sambung lagi pelajaran kita....hehehehehe
5. Pemangkatan bilangan puluhan yang berakhiran 5
Untuk yang ini bener2 gampang kok..
Contoh kita mau ngitung berapakah 35 x 35
Kita tinggal mengalikan 3 x 4 = 12 (angka 4 di dapat dari 3 tambah 1)
Kemudian 5 x 5 = 25
Jadi 35 x 35 = 1225
Mudahkan?
Contoh lagi : 65 x 65
Kalikan 6 x 7 = 42 (angka 7 di dapat dari 6 tambah 1)
Kemudian 5 x 5 = 25
Jadi 65 x 65 = 4225
Dari situ kita tahu bahwa pemangkatan bilangan puluhan berakhiran 5 pasti angka belakangnya 25
So 85 x 85 = 7225 (tahukan dari mana dapetinnya?)

6. Perkalian puluhan dimana digit pertama adalah sama dan jumlah digit kedua adalah 10
Contohnya kita ingin mengalikan 42 x 48...
Disini terlihat bahwa digit pertama puluhan di atas adalah sama yaitu 4
sedangkan jumlah dari digit kedua adalah 2 + 8 = 10
Cara cepatnya sederhana saja :
Kita kalikan 4 dengan 4+1 Jadi gini hasilnya 4 x (4+1) = 4 x 5 = 20
Tuliskan angka 20
Lanjut lagi kalikan 2 dengan 8 Jadi gini hasilnya 2 x 8 = 16
Tuliskan angka 16


Jadilah 42 x 48 = 2016


Gampang kan? contoh lagi
64 x 66


Kita buat
6 x (6+1) = 6 x 7 = 42
6 x 4 = 24
Hasilnya
64 x 66 = 4224
Masih bingung?
Contoh lagi :
83 x 87
Rumusnya
8 x (8+1) = 8 x 9 = 72
3 x 7 = 21
Hasilnya
83 x 87 = 7221
Ok bro and sis? hehehehe ajarkan ini ke putra putri anda
Nah untuk yang berikut ini agak sedikit rumit...tapi kalo disimak bisa kok bro
7. Pemangkatan Puluhan
Ini perlu sedikit konsentrasi
Ambil contoh kita ingin melakukan pemangkatan 58 alias 58 x 58
Langkah 1 :
Kalikan 5 dengan 5, 5 x 5 = 25
Kalikan 8 dengan 8, 8 x 8 = 64
Tuliskan ke dua hasil tadi dan jadilah 2564
Langkah 2 :
Kalikan 5 dengan 8 = 40
Gandakan hasil tersebut, 40 x 2 = 80
Tambahkan 1 angka 0, jadilah 800
Langkah 3 :
Jumlahkan 2564 dengan 800, 2564 + 800 = 3364
Itulah hasilnya
8 x 58 = 3364

Hehehe....masih bingung?
yuk contoh lagi yuk

32 x 32
Langkah 1 :
3 x 3 = 9 ----> tapi tuliskan 09 ya supaya 2 digit bisa tercipta
2 x 4 = 4 ----> tapi tuliskan 04 ya supaya 2 digit bisa tercipta
Kedua hasil di tulis menjai 0904
Langkah 2 :
3 x 2 = 6 GANDAKAN 6 x 2 = 12
Tambahkan satu 0 dibelakangnya dan jadilah 120
Langkah 3 :
120 + 0904 ----> artinya 120 + 904 = 1024
Itulah hasilnya
32 x 32 = 1024
Mantep kan?
Mau coba lagi?
Boleh!
67 x 67
6 x 6 = 36
7 x 7 = 49
3649
6 x 7 x 2 = 84 tambah satu 0 jadi 840

3649 + 840 = 4489


Sehingga 67 x 67 = 4489

Kata-Kata untuk FB





Kali ini yang mau aku tulis soal status lucu di FB sesuai dengan situasi dan kondisi (soalnya kadang kita ingin menghibur tapi karena kondisinya kurang pas malah membuat yang baca badmood)

Jika baru putus cinta
1. Duh hampa hatiku, bagai bebek tanpa kali, kodok tanpa telaga

Mau renang dimana coba, tapi lagian aku juga gak bisa renang

Gak papa deh kau putusin aku daripada aku tenggelam nanti

Tapi kalau aku bisa renang, balik lagi yuk.

2. Sejak kau pergi, hidupku seperti tanpa matahari

Dingin, gelap, tak ada gairah

Tapi untung ada diskon besar-besaran di Matahari

Lumayanlah buat senang-senang.

Jika ada yang ulang tahun

1. Selamat ulang tahun yah

Panjang umur dan murah rezeki

Apalagi kalo aku ditraktir pasti makin banyak rezekinya

2. Tak terasa usiamu kini semakin bertambah

Kudoakan sukses selalu dan apa yang kamu mau dipenuhi

Tapi jangan lupa bagi-bagi rezeki sama aku

yang simpel aja dulu traktirannya.

Jika ada yang lagi bersedih

1. Janganlah bersedih

Sebab kalau kau bersedih awan makin mendung

Dan dikuatirkan hujan plus banjir, gawat kan

2. Jika kamu masih terus bersedih

Baiklah aku akan temani tapi tunggu mau beli rujak super pedas dulu

Jadi biar kelihatan sama-sama menangis.

Jika ada teman yang mengeluh karena menunggu lama

1. Teman : kemana saja nih, dah ditunggu lama sampai jamuran nih

Aku : iya bentar lagi datang kok, tapi mau beli obat jamur dulu, demi kamu.

2. Teman : Aduh kok lama sekali datangnya, apa perlu dijemput nih

Aku : Maaf kelamaan nunggunya yah, kan kamu bilang mau jemput, jadinya aku nunggu kamu nih, gak enak kalo aku pergi kamu datang, akunya dah gak ada kan.

Belajar Matematika Itu menyenangkan, lihat vidionya....


Apakah Ini Filsafat Dasar Ilmu Matematika? atau Sosial?

Kita mulai dari bilangan berpangkat, masih ingat? Penggunaan sistem pangkat pada matematika SMP dan SMA merupakan salah satu dasar dari pengembangan rumus-rumusnya.
Untuk diingat, disini bukan untuk membahas pengembangannya, melainkan hanya mendalami kejadian-kejadian sebelumnya.
3²= 3 x 3 = 3 + 3 + 3
2²= 2 x 2 = 2 + 2
2³ + 3²= 2 x 2 x 2 + 3 x 3 = 2 + 2 + 2 + 2 + 3 + 3 + 3
Bila diurai, maka dasar rumusan dari matematika itu tak lain dari penambahan dan pengurangan.
(^ ^)
Ulasannya;
3 + 2 = 5
Ketika penambahan dilakukan (3+2), maka akan menghasilkan jumlah tertentu (5).
Disini ada tiga unsur, yaitu unsur pertama (3), kedua (2), serta unsur hasilnya (5).
Untuk menghasilkan jumlah, unsur itu tidak dapat berdiri sendiri. Karena bila hanya tunggal, lalu mau dijumlahkan dengan apa? dan hasilnya juga berapa?
3 + ? = ?
Selain itu, jumlah tiga (3) tersebut mau diapakan?
Sedangkan pada unsur yang dimaksud dapat berdiri sendiri adalah hal yang jamak karena berasal dari penjumlahan sebelumnya.
3 = 1 + 2
Maka itu untuk bermatematika haruslah jamak, tidak dapat tunggal.
3 + 2 = ? atau
3 + ? = 5 atau
? + 2 = 5
Karena bila hanya diketahui satu unsur saja,  yang ada merupakan sebatas dugaan/ kemungkinan (hipotesa).
5 = ? + ? bisa jadi
5 = 1 + 4 atau
5 = 1 + 1 + 3 bahkan
5 = 100302 - 100297
dst.
Mengenai pengurangan, terjadi sebagai pembuktian terbalik. Yang dicari bukan hasil-nya lagi melainkan unsur-unsur penyusunnya, mencari kemungkinan sebab akibatnya. (Kajian Metode Penelitian?)
3 + ? = 5
? = 5 -3
? = 2
Dua (2) merupakan unsur penyusun yang dicari.
(^ ^)
Kembali lagi pada dasar matematika.
“Sebenarnya kenapa sih sesuatu bisa dinilai dua (2)? dan bisa juga dinilai tiga (3)?”
Karena itu adalah nilai jumlah yang terkandung didalamnya.
Bilamana disebut lima (5), artinya memang nilai jumlahnya ada 5. Mengenai nilainya sendiri, hal ini juga terkait dengan satuan tolak ukur yang disepakati.
Beranjak dari pengertian “untuk bermatematika haruslah jamak, tidak dapat tunggal.” Lalu bagaimana dengan yang berjumlah satu (1)? Hal ini kembali lagi pada satuan tolak ukur yang sudah disepakati. Bila satuannya adalah setengah (½), maka satu (1) tersebut merupakan jamak. (Pengembangan ilmu pecahan/ desimal).
1 = ½ + ½.
Bila mendalami ketunggalan untuk mencari kejamakan, hasilnya dapat bermatematika. Hanya tinggal bagaimana mencari tolak ukur sudut pandang yang tepat. Sedangkan bermatematika adalah bagaimana melihat logika dari suatu fenomena, guna mencari rumusan dari permasalahan dan konsekuensi (hasil).
Merujuk pada ketunggalan itu sendiri, sebenarnya terdiri dari kejamakan. (Ketidak teraturan dalam keteraturan?)
Mengapa hal demikian ‘ada’ di Alam Semesta?
Karena pada awal mulanya semua itu satu (1) dalam artian di dunia materi. (Bila diawali dengan jumlah nol (0), rujukannya pada dunia metafisik, Ketuhanan).
Ketika jumlah tersebut diduplikasi, artinya; ditambah lagi dengan jumlah yang sama, (1 + 1) maka hasilnya menjadi dua (2).
Bila mencari tiga (3), hanya tinggal diduplikasi saja dengan unsur sebelumnya yaitu;
1 + 1 lalu ditambah lagi dengan 1 dan hasil jumlahnya 3. (dikenal dengan istilah penjumlahan).
Sedangkan bila diduplikasi dengan unsur setelahnya, ini yang dimaksud dengan istilah perkalian (dikali 2).
1 + 1 = 1 x 2
2 + 2 = 2 x 2
4 + 4 = 4 x 2
dst.
Bila sesuatu dapat dikalikan dengan sejumlah (2), maka sesuatu itu dapat juga dikalikan dengan jumlah yang lain.
1 x 1
1 x 3
1 x 4
dst.
Duplikasi ini (ternyata) juga dapat dikembangkan pada sistem cara pemaduan unsurnya. Bila sebelumnya penduplikasian dilakukan pada cara penjumlahan, kali ini diterapkan pada cara perkalian. Hal ini juga dikenal dengan istilah pangkat, serta dengan cara pembuktian terbalik yaitu akar.
2 x 2 = 2²
3 x 3 = 3²
Dengan catatan, untuk menduplikasi, nilai jumlahnya harus sama ditiap unsurnya.
Bila sesuatu dapat diduplikasikan sekali, maka sesuatu itu dapat juga diduplikasikan lebih dari sekali.
2³ = 2 x 2 x 2
dst.
^ ^)
Lalu apa hubungannya dengan ilmu Sosial?
"Bila diurai, maka dasar rumusan dari matematika itu tak lain dari penambahan dan pengurangan."
"Karena pada awal mulanya semua itu satu (1) dalam artian di dunia materi."
Sebenarnya ketidak-merataan kepemilikan materi juga terjadi pada kehidupan sosial. Ada yang berlebih, ada juga yang berkekurangan.
Jika tidak ada penambahan dan pengurangan, maka tidak akan ada matematika.
Jika tidak ada yang berlebih dan yang berkekurangan, mungkinkah 'kita' akan tidak pernah ada?
Dari dasar yang sederhana, hingga kini Matematika memunculkan rumusan baru yang memang berguna untuk peradaban.
Andai permasalahan sosial dapat diibaratkan seperti rumus matematika yang kompleks, dengan memakai rujukan kesamaan dasar dan paparan logika diatas, dapatkah dikaji satu persatu akar masalahnya?

10 Pertanyaan yang Sering Diajukan Saat Wawancara Kerja

By : Bly

Dompu-NTB, 15 September 2012
 
Wawancara KerjaSebelum berangkat untuk wawancara kerja di satu perusahaan, sangat penting bagi Anda untuk membuat daftar pertanyaan yang kemungkinan akan ditanyakan pewawancara, dan mempersiapkan jawabannya.
Mempersiapkan jawaban yang baik akan membantu Anda untuk tidak panik, menjawab dengan baik, dan meningkatkan kepercayaan diri Anda.
Berikut ini ada 10 pertanyaan wawancara yang paling sering ditanyakan untuk mencari kelemahan pencari kerja. Sepuluh pertanyaan ini sangat tepat untuk Anda gunakan untuk berlatih wawancara kerja. Sepuluh pertanyaan tersebut adalah:
1. “Apa kelemahan Anda?”
Cara terbaik untuk menjawab pertanyaan ini adalah dengan meminimalkan kelemahan dan menekankan pada kekuatan Anda.
Sampaikan hal-hal profesional yang Anda anggap sebagai kelemahan anda daripada berkonsentrasi pada kualitas pribadi negatif. Kemudian, sampaikan pula bahwa Anda terus melakukan sesuatu untuk memperbaiki diri sendiri secara profesional dalam rangka memperbaiki kelemahan Anda tersebut.
2. “Ceritakan tentang diri Anda.”
Mungkin pertanyaan ini terdengar standar dan sangat sederhana, namun kenyataannya tidak sesederhana pertanyaannya.
Jangan menjawab dengan apa-apa yang sudah Anda tulis dalam CV, terutama apabila Anda diminta menjelaskan dalam waktu yang singkat dan dibatasi.
Sampaikanlah fokus pada pendidikan, pengalaman kerja, dan kegiatan atau pekerjaan Anda yang terakhir. Di sela-sela menjelaskan, selipkan poin kelebihan Anda yang menonjol.
3. “Mengapa kami harus mempekerjakan Anda?”
Pertanyaan ini cukup menjebak, dan Anda harus benar-benar bisa memberikan alasan yang baik untuk menjawabnya.
Cara terbaik menjawabnya adalah dengan merangkum semua pengalaman kerja Anda yang menurut Anda akan bermanfaat bagi perusahaan.
Tunjukkan dengan penuh percaya diri dan terlihat bahwa Anda sungguh berharap bergabung di perusahaan ini.
4. “Mengapa Anda ingin bekerja di perusahaan kami?”
Pewawancara menanyakan pertanyaan itu semata-mata untuk memastikan bahwa Anda sungguh-sungguh tertarik pada pekerjaan ini dan bukan hanya sekedar coba-coba.
Sebagai pelamar kerja Anda harus meyakinkan pewawancara bahwa Anda serius dan sangat tertarik dalam pekerjaan yang Anda lamar. Tunjukkan dengan bahasa verbal, dan juga bahasa tubuh yang mendukung pernyataan Anda.
5. “Apa visi Anda? Bagaimana Anda melihat diri Anda lima tahun ke depan?
Daripada berbicara tentang masa depan yang jauh, akan lebih baik bila Anda menjawab dengan fokus ke visi jangka pendek atau menengah Anda.
Sangat baik pula jika Anda melibatkan perusahaan dalam membahas tujuan profesional Anda. Contohnya, sampaikan bahwa Anda melihat diri Anda sebagai menjadi bagian dari perusahaan dan membantu dalam mencapai tujuan dan misi itu.
Banyak pewawancara menanyakan pertanyaan ini untuk melihat motif sebenarnya dari si pelamar, apakah ia sungguh-sungguh ingin berkarir di perusahaan ini, atau hanya sebagai batu loncatan dan pengalaman untuk selanjutnya pindah ke perusahaan lain.
6. “Mengapa Anda meninggalkan pekerjaan Anda saat ini?”
Ini pertanyaan yang cukup sulit, biasanya digunakan pewawancara untuk melihat profesionalisme serta kemampuan pelamar untuk tetap pada pekerjaan.
Jangan sekali-kali menjawabnya dengan menyebutkan hal negatif tentang atasan atau perusahaan Anda saat ini atau sebelumnya.
Lebih baik Anda menjawabnya dengan jawaban bijaksana bahwa Anda mencari kesempatan baru yang lebih baik untuk meningkatkan pengetahuan profesional Anda.
7. “Apakah Anda merasa puas dalam pekerjaan Anda?”
Hati-hati menjawab pertanyaan ini, karena jawaban yang tidak meyakinkan bisa menyebabkan Anda kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan itu.
Konsentrasilah untuk membahas pada hal-hal yang memotivasi Anda daripada berprasangka buruk pada pekerjaan Anda sebelumnya.
Ini akan memberi kesan bahwa Anda adalah karyawan yang baik karena dapat  menahan diri membuat pernyataan buruk tentang pekerjaan Anda sebelumnya, ditambah lagi ini akan memberikan perusahaan masa depan Anda ide-ide tentang bagaimana mememotivasi karyawan mereka.
8. “Apa yang dapat Anda lakukan untuk kami, yang calon lain tidak bisa tawarkan?”
Banyak pelamar bingung saat diajukan pertanyaan ini karena takut bahwa jawaban mereka tidak cukup baik seperti yang diharapkan perusahaan.
Percaya diri dan fokuslah untuk membahas poin-poin positif diri Anda dan kualifikasi pekerjaan yang Anda anggap penting dan relevan dengan pekerjaan yang Anda lamar.
9. “Apa tiga hal positif akan atasan terakhir Anda katakan tentang Anda?”
Sebutkanlah sifat-sifat positif Anda baik sebagai pribadi dan sebagai seorang karyawan yang tidak hanya dilihat oleh atasan Anda sebelumnya tetapi juga oleh karyawan lain sejawat Anda. Ingat-ingat apa komentar positif dari atasan Anda sebelumnya yang ia sampaikan atau tertulis melalui penilaian kinerja Anda.
10. “Berapa gaji yang Anda cari? Atau berapa banyak gaji yang Anda harapkan?”
Saat pewawancara menanyakan persyaratan gaji Anda, biasanya berarti mereka menyukai Anda dan mulai mempertimbangkan Anda untuk menjadi bagian dari perusahaan.
Beberapa perusahaan bahkan akan menanyakan riwayat gaji Anda dari pekerjaan sebelumnya. Anda harus bisa bernegosiasi gaji. Bacalah tulisan tentang trik-trik bernegosiasi gaji.
Persiapan yang baik akan membawa hasil yang baik pula. Pastikan Anda sudah memiliki jawaban yang baik, menuliskannya, dan berlatih sendiri ataupun dengan teman Anda sebelum berangkat menuju lokasi wawancara. Semoga berhasil.
Sumber: blogkarir.com

Makalah Sejarah Perkembangan Madrasah Ibtidaiyah Masa Orde Baru

SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA ORDE BARU
PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH
I.    PENDAHULUAN
Pada awal abad ke-20 umat Islam Indonesia mengalami beberapa perubahan dalam bentuk kebangkitan, agama, perubahan dan pencerahan. Di antaranya adalah dorongan untuk mengusir penjajah,    ( Hanun Asrohah, 1999:155 )
Meskipun ada dorongan kuat untuk melawan penjajahan, akan tetapi umat Islam sadar bahwa tidak mungkin melawan penjajah hanya dengan cara tradisional. Cara-cara tradisional selama ini dilakukan umat Islam. Ketertinggalan diberbagai bidang adalah akibat dari kemunduran umat Islam diberbagai bidang, sehingga umat Islam terbelakang.
Berdasarkan kesadaran umat Islam menyadari diri, bahwa dibutuhkan perubahan-perubahan. Umat Islam Indonesia menyadari bahwa perlu kembali mengkaji ajaran Islam. Yang pada akhirnya membawa umat Islam mampu melawan imperialisme Barat, ( Hanun Asrohah, 1995:155). Hal ini dapat dipahami bahwa kesadaran akan kelemahan dan kembali mengakji ajaran Islam terbukti mampu membendung dan mengusir penjajah.
Perlawanan terhadap kolonialisme menjadi motivasi bagi umat Islam mengadakan pembaharuan. Gerakan pembaruan tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya perubahan di bidang pendidikan. Maka langkah yang perlu diambil adalah dengan melakukan pembaruan bidang pendidikan Islam, yang pada akhirnya secara tidak langsung akan membawa perubahan dalam Islam.
Langkah perubahan melalui pendidikan pada akhirnya menjadi pilihan bagi umat Islam untuk melakukan berbagai pembaruan diberbagai bidang kehidupan dalam Islam. Pilihan untuk melakukan perubahan melalui pendidikan juga dilakukan oleh umat Islam di Indonesia, ( Nata, Abuddin, 2003: 96)
Dengan pendidikan yang baik akan membawa masyarakat kepada sikap ingin maju dan berkembang secara teratur. Demikian juga dengan bangsa Indonesia yang selama masa penjajahan terpuruk di segala bidang, akan tetapi bangsa Indonesia bangkit kembali akibat proses pendidikan yang mereka terima.
Kebangkitan tersebut meliputi perkembangan rasa kebangsaan hingga perkembangan dunia pendidikan di Indonesia, yang termasuk di dalamnya adalah pendidikan Islam. Pendidikan Islam pun mengalami pembaharuan. Hal ini tidak lepas dari keinginan para sarjana Indonesia untuk melakukan pembaharuan di dunia pendidikan Islam., ( Nata, Abuddin, 2003: 96).
Diantara pembaharuan di bidang pendidikan adalah dengan di bentuknya madrasah, (Ahmad Syalabi:106). Sebagai lembaga alternatif pendidikan Islam di Indonesia yang sudah ada, seperti pesantren dan sekolah-sekolah yang didirikan oleh kolonial Belanda. Tidak dapat dipungkiri bahwa madrasah mempunyai peran penting dalam ikut serta memajukan pendidikan Islam di Indonesia. Madrasah dalam tataran Indonesia berbeda dengan madrasah pada konsep awal. Hal ini sesuai dengan Mehdi Nakosteen, yang menyatakan bahwa madrasah dalam bahasa Arabnya merujuk kepada lembaga pendidikan tinggi yang luas di dunia Islam klasik, (Samsul Nizar, Muhammad Syaifuddin,2007: 7).
Madrasah dalam lintasan sejarah lahir untuk merespon atas dinamika sistem pendidikan umat yang berada dalam persimpangan jalan antara pendidikan umum yang bercorak kolonial dan lembaga pendidikan pesantren yang bercorak tradisional, ( Abdul Yunus, 2007:203).
Makalah ini, kami membatasi  pembahasan  meliputi ; Sejarah Perkembangan Madrasah Di Indonesia , munculnya Madrasah Ibtidaiyah menjadi salah satu lembaga pendidikan, madrasah ibtidaiyah dalam sistem pendidikan nasional, dan struktur kurikulum madrasah pada masa orde baru.
II.    PEMBAHASAN
A. Perkembangan Madrasah Di Indonesia
 Sejak ditumpasnya G 30 S/PKI pada tanggal 1 0ktober 1965, bangsa Indonesia memasuki fase baru yang diberi nama Orde Baru. Perubahan Orde Lama menjadi Orde Baru berlangsung melalui kerjasama yang erat antara pihak ABRI atau tentara dan gerakan-gerakan pemuda yang disebut angkatan 1966. Sejak tahun 1966 para pemuda dan mahasiswa melakukan demonstrasi dijalan-jalan secara spontan memprotes segala macam penyalahgunaan kekuasaan.
Pada masa awal pemerintahan Orde Baru, kebijakan mengenai madrasah bersifat melanjutkan dan memperkuat kebijakan pemerintah Orde Lama. Pada era ini madrasah masih belum dianggap sebagai bagian dari sistem pendidikan secara nasional, akan tetapi madrasah menjadi lembaga otonom di bawah pengawasan menteri agama.
Ketika Departernen Agama didirikan, salah satu tugas Bagian Pendidikan adalah mengadakan suatu "pilot project" sekolah yang akan menjadi contoh bagi orang orang atau organisasi yang ingin mendirikan sekolah secara partikelir (swasta). Tugas ini mengandung maksud sekolah agama (madrasah) konflik pemerintah diperlukan sebagai panutan atau contoh bagi pihak swasta dalam mengelola pendidikan agama. Pendirian madrasah negeri merupakan sisi lain dari bentuk bantuan dan pembinaan terhadap madrasah swasta.
Bentuk pertama dari pembinaan terhadap madrasah dan pesantren setelah Indonesia merdeka adalah seperti yang ditentukan Dalam Peraturan Menteri Agama No.1 tahun 1946, tanggal 19 Desernber 1946 tentang pemberian bantuan madrasah.Dalam peraturan tersebut dijelaskan bahwa madrasah adalah tiap-tiap tempat pendidikan yang mengajarkan ilmu pengetahuan agama Islam sebagai pokok pengajarannya (Iihat penjelasan pasal I peraturan tersebut). Bantuan tersebut diberikan setiap tahun dan baru terbatas untuk beberapa karesidenan di Daerah Istimewa Yogyakarta, Jakarta dan Surakarta. Bentuk bantuan berupa uang yang hanya boleh digunakan untuk:
 1) memberi tunjangan kepada para guru,
2) membeli alat alat pelajaran,
3) Menyewa dan atau memelihara ruang ruang dan gedung madrasah 4) Membiayai administrasi.
Peraturan tersebut mencantumkan pula ketentuan bahwa dalam madrasah itu. hendaknya diajarkan juga. pengetahuan umum setidak tidaknya: a) bahasa Indonesia, berhitung dan membaca serta menulis dengan huruf latin di madrasah tingkat rendah, b) ditambah dengan ilmu ilmu tentang bumi, sejarah, kesehatan tumbuh tumbuhan dan alam di madrasah lanjutan. Jumlah jam pengajaran untuk pengetahuan umum sekurang¬kurangnya 1/3 dari jun dah jam pengajaran seluruhnya.
Ketentuan untuk mengajarkan pengetahuan umum. 1/3 dari seluruh jam pengajaran dilatarbelakangi oleh saran Panitia Penyelidik Pengajaran yang mengamati bahwa di madrasah-madrasah jarang sekali diajarkan pengetahuan umum vang sangat berguna bagi kehidupan sehari hari. Kekurangan pengetahuan umum akan menyebabkan orang mudah diombang ambingkan oleh pendapat yang kurang benar dan pikiran kurang luas.
Menurut peraturan ini, jenjang pendidikan dalam madrasah tersusun dalam:
1. Madrasah Tingkat Rendah, dengan lama belajar sekurang-kurangnya 4 tahun dan berumur 6 sampai 15 tahun;
2. Madrasah Lanjutan dengan masa belajar sekurang-kurangnya 3 tahun setelah tamat Madrasah Tingkat Rendah dan berumur 11 tahun ke atas.
Peraturan ini kemudian disempurnakan dengan Peraturan Menteri Agama No. 7 tahun 1952 yang berlaku untuk seluruh wilayah RI.
Dalam Peraturan tersebut dinyatakan bahwa jenjang pendidikan madrasah adalah:
1. Madrasah Rendah (sekarang dikenal dengan sebutan Madrasah lbtidaiyah) dengan masa belajar 6 tahun
2. Madrasah Lanjutan Tingkat Pertama (sekarang Madrasah Tsanawiyah), lama belajar 3 tahun setelah tamat Madrasah lbtidaiyah.
3.  Madrasah Lanjutan Atas (sekarang Ma'drasah Aliyah), lama belajar 3 tahun setelah tamat Madrasah Tsanawiyah.
Madrasah lbtidaiyah Negeri sebagian besar berasal dari madrasah madrasah yang semula diasuh oleh Pemerintah Daerah Aceh, Lampung dan Surakarta. Sejak tahun 1946 ada 205 Sekolah Rendah Islam yang diasuh oleh Pemerintah Daerah Aceh yang dengan Ketetapan Menteri Agama no. I tahun 1959, pengasuhan dan pemeliharaannya diserahkan kepada Kementerian Agama dan namanya diubah menjadi Sekolah Rakyat Islam (SRI). Kernudian melalui Keputusan Menteri Agama No.104 tahun 1962 diubah namanya menjadi Madrasah lbtidaiyah 11.1egeri (MIN). Hal yang sama terjadi di karesidenan Lampung. Sebanyak 19 SRI berdasarkan Penetapan Menteri Agama No. 2 tahun 1959. Di Karesidenan Surakarta sebanyak 11 SRI dengan Penetapan Menteri Agama no. 12 tahun 1959.
Kemunculan Orde Baru tampil dengan konsep pembangunan yang lebih dikenal dengan pembangunan Lima Tahun (PELITA). Pembangunan nasional merupakan bagian penting dari kebijakan politik pemerintah Orde Baru. Pada masa Orde Baru pendidikan bersifat sentralisme, dengan birokrasi yang ketat. Hal ini terjadi akibat dari system pemerintahan yang otoriter. Hal ini memberi akibat kepada kegiatan pendidikan bersitaf menunggu perintah dari atas (top down). ( Abuddin Nata, 2003: 42)
Dengan adanya sentralisme, maka pendidikan tidak berjalan dengan baik, inovasi terhenti karena setiap pembaruan dan inovasi dianggap menetang pemerintah. Sehingga pembaruan dan inovatif dalam pendidikan tidak berjalan secara maksimal.
Samsul Nizar yang menyatakan bahwa kebijakan pemerintah Orde Baru mengenai pendidikan agama, termasuk madrasah bersifat positif dan kostruktif, khusus pada dekade terakhir tahun 1980-an sampai dengan tahun 1990-an. Kebijakannya bersifat melanjutkan dan memperkuat kebijakan Orde lama. Meskipun demikian pada tahap ini madrasah belum dianggap sebagai bagian sistem pendidikan secara nasional, akan tetapi merupakan lembaga otonom di bawah pengawasan menteri Agama. Pada masa ini sistem pendidikan madrasah secara khusus lebih didominasi oleh muatan-muatan yang bersifat keagamaan, menggunakan kurikulum yang belum terstandar, struktur yang tidak seragam, dan memberlakukan manajemen yang kurang dapat dikontrol oleh pemerintah.
Dari pembahasan tersebut dapat dipahami bahwa madrasah pada masa Orde Baru belum mempunyai kurikulum yang standar, manajemen dan struktur yang berbeda di setiap madrasah. Keadaan ini menimbulkan sulitnya pemerintah mengontrolnya. Hal senada juga diungkapkan oleh Husni Rahim (http://husnirahim.blogspot.com), bahwa madrasah mempunyai karakterisitik yang unik, diantaranya adalah, pertama, madrasah adalah milik masyarakat. Kedua, madrasah menerapkan manajemen berbasis sekolah. Ketiga, madrasah sebagai lembaga untuk menperdalam agama Islam. Keempat, madrasah sebagai lembaga kaderisasi dan mobilisasi umat.
Dengan demikian pantaslah madrasah belum dianggap sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional. Akan tetapi hal itu tidak menjadikan madrasah surut dan tenggelam, bahkan sudah melangkah sedikit lebih maju. Hal ini dapat dipahami dari konsep pendidikan menitikberatkan kepada konsep manajemen berbasis sekolah. hal ini dapat dipandang bahwa madrasah telah menerapkan manajemen yang berbasis sekolah, yang disesuaikan dengan keadaan dan lingkungan dimana madrasah berada. Dalam arti dalam manajemen tidak harus sama dengan madrasah lainnya.
B.   Perkembangan Madrasah Ibtidaiyah Pada Masa Orde baru
Masa Orde baru, perkembangan Madrasah Ibtidaiyah ditandai dengan adanya perhatian pemerintah yang diwujudkan dengan adanya rangkaian dikeluarkannya peraturan pemerintah (PP) sejak masa orde lama yakni PP No 33 tahun 1949 dan PP No 33 tahun 1950, yang sebelumnya didahului dengan dikeluarkan Permenag No 1 Tahun 1946, No 7 tahun 1952, No 2 tahun 1960 dan terakhir No. 3 Tahun 1979 tentang pemberian bantuan kepada madrasah.  Bantuan madrasah  yang semula diperhitungkan perkapita @ Rp. 60 per murid (uang lama), suatu kebijakan yang mengecewakan umat  karena bantuan tersebut sejak tahun 1965 dan di masa orde baru dijadikan bantuan lepas sampai sekarang.
Pada saat itu MI berjumlah 24.979 yang 24.370 atau 97,6 % adalah swasta. Jumlah itu merupakan bagian dari aset bangsa yang sangat besar yang tentunya berhak untuk melanjutkan pendidikan dan terjun ke dunia kerja yang layak pula.
Kemudian lahir kebijakan  dalam rangka pengembangan madrasah tingkat dasar (Ibtidaiyah) , pemerintah (Departemen Agama) mendirikan Mdarasah Wajib Belajar (MWB) yang menjadi langkah awal dari adanya bantuan dan pembinaan madrasah dalam rangka penyeragaman kurikulum dan sistem penyelenggaraannya, dalam upaya peningkatan mutu madrasah ibtidaiyah. Walaupun kemudian MWB ini tidak berjalan sesuai dengan harapan karena berbagai kendala seperti terbatasnya sarana prasarana,masyarakat kurang tanggap dan juga pihak penyelenggara madrasah, setidaknya itu menjadi pendorong kemudian pemerintah mendirikan adanya madrasah negeri yang lebih lengkap dan terperinci, dengan perbandingan materi agama 30% dan materi pengetahuan umum 70%. Sistem penyelenggaraan, jenjang dan kurikulum disamakan dengan sekolah umum yang berada dibawah pembinaan Departemen Pendidikan Nasional, yaitu Madrasah Ibtidaiyah Negeri yang merupakan sekolah setingkat Sekolah Dasar Negeri dengan lama belajar 6 tahun.
Dalam Pasal 4 TAP MPRS No.XXVII/MPRS/1966  disebutkan tentang isi pendidikan, di mana untuk mencapai dasar dan tujuan pendidikan, maka isi pendidikan adalah :
1. Mempertinggi mental, moral, budi pekerti dan memperkuat keyakinan beragama.
2.  Mempertinggi kecerdasan dan ketrampilan
3.  Membina dan mengembangkan fisik yang kuat dan sehat.
Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah berlangsung seumur hidup. Oleh karenanya agar pendidikan dapat dimiliki oleh sebuah rakyat sesuai dengan kemampuan masing-masing individu.
Pada tahun 1967 terbuka kesempatan untuk menegerikan madrasah swasta berdasarkan Penetapan Menteri Agama no. 80 tahun 1967. Kesempatan penegerian itu kemudian dihentikan pada tahun 1970 berdasarkan Keputusan Menteri Agama No.813/ 1970, ketika itu jumlah MIN sudah mencapai 358 buah. Selanjutnya pada tahun 1972 Presiden Soeharto mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) No. 34 tahun 1972 dan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 15 tahun 1974 yang mengatur madrasah di bawah pengelolaan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) yang sebelumnya dikelola oleh Menteri Agama.
C.  Eksistensi Madrasah Ibtidaiyah Masa Orde Baru
Sekitar akhir tahun 70-an, pemerintah Orde Baru mulai memikirkan kemungkinan mengintegrasikan madrasah ke dalam Sistem Pendidikan Nasional. Usaha tersebut diwujudkan dengan upaya yang dilakukan pemerintah dengan melakukan upaya memperkuat struktur madrasah, kurikulum dan jenjangnya, sehingga lulusan madrasah dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, yaitu sekolah-sekolah yang dikelola oleh departemen pendidikan dan kebudayaan.
Kebijakan tersebut berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga menteri tahun 1974 tentang peningkatan mutu Pendidikan pada madrasah. ( Maksum, 1999:132). Tiga orang menteri tersebut adalah menteri Agama A. Mukti Ali dengan Nomor. 6 tahun 1975, Menteri P dan K yang dijabat oleh Syarief Thajeb dengan Nomor. 037/U/1975, dan Menteri dalam negeri yang saat itu dijabat oleh Amir Mahmud dengan Nomor.36 tahun 1975 tanggal 24 maret 1975. SKB tersebut berlaku untuk madrasah dan semua jenjang baik negeri maupun swasta, madrasah di lingkungan pondok pesantren dan di luar pesantren. Di antara tujuan SKB adalah, pertama Ijazah madrasah dapat mempunyai, pertama, Ijazah madrasah dapat mempunyai nilai yang sama dengan ijazah sekolah umum. Kedua, Lulusan madrasah dapat melanjutkan ke sekolah umum setingkat lebih tinggi. Ketiga, siswa madrasah dapat pindah ke sekolah umum yang sama tingkatannya. (Abuddin Nata, 2003: 51). Dengan adanya keputusan tersebut, maka posisi madrasah setara dengan sekolah-sekolah umum yang dikelola oleh pemerintah. Bahkan akan lebih mempunyai nilai lebih jika pengelolaan madrasah dioptimalkan secara maksimal.
Dalam rangka merespon SKB tersebut, maka disusun kurikulum madrasah tahun 1975 dengan perbandingan bobot alokasi waktu 70% pelajaran umum dan 30% pelajaran agama, ( Zakiah Daradjat (Dkk), 1985: 82) Dengan perbandingan tersebut, pada dasarnya madrasah mempunyai nilai lebih dibandingkan sekolah umum. Karena selain mempunyai standar pengetahuan umum yang sama, siswa madrasah mempunyai nilai positif, yaitu materi agama. Tentunya, jika hal ini dilakukan secara baik dan prosefional, maka madrasah akan lebih berkualitas dan unggul. Dengan adanya SKB tiga menteri tersebut, maka eksistensi madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam telah setara dengan sekolah umum yang dikelola oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
    D. Pembinaan Pemerintah Terhadap Madrasah
Usaha peningkatan dan pembinaan   dalam pendidikan madrasah ini kembali terwujud dengan adanya Surat Keputusan Besama (SKB)  pada tahun 1975  yang menegaskan bahwa :
a. Yang dimaksud madrasah adalah lembaga pendidikan yang menjadikan agama Islam sebagai mata pelajaran dasar, yang diberikan sekurang-kurangnya 30% di samping mata pelajaran umum.
b. Madrasah meliputi 3 tingkatan ;
1. Madarasah Ibtidaiyah setingkat dengan pendidikan dasar.
2. Madrsah Tsanawiyah setingkat dengan Sekolah Menengah
    Pertama
3. Madrasah Aliyah setingkat dengan Sekolah Menengah Atas
Pembinaan dan pengembangan madrasah versi SKB Tiga menteri terus berlangsung  dengan tujuan mencapai mutu yang dicita-citakan. Penyamaan madrasah dengan sekolah umum tidak hanya dalam hal penjenjangan saja, namun juga dalam hal struktur program dan kurikulum juga mengalami pembakuan dan penyeragaman setidaknya itu diperkuat dengan terbitnya Keputusan Besama Menteri Pendidian dan kebudayaan dengan Menteri Agama  No. 0299/U/1984 dan No. 45 Tahun1984, tentang Pengaturan Pembakuan Kurikulum Sekolah Umum dan Kurikulum Madrasah. Perbedaan terlihat pada identitas madrasah, yang menjadikan pendidikan dengan pelajaran agama sebagai mata pelajaran dasar sekurang-kurangnya 30% di samping mata pelajaran  umum.
Menurut UU Nomor 2 tahun 1989, tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan berbudi pekerti luhur, memiliki ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. (Depag RI, 1991/1991)
Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dari undang-undang Sistem Pendidikan Nasional ini, mengusahakan :
1. Membentuk manusia Pancasila sebagai manusia pembangunan yang tinggi kualitasnya yang mampu mandiri.
2. Pemberian dukungan bagi perkembangan masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang terwujud dalam ketahanan nasional yang tangguh, yang mengandung terwujudnya kemampuan bangsa menangkal setiap ajaran, paham dan idiologi yang bertentangan dengan Pancasila.
Dengan landasan demikian, sistem pendidikan nasional dilaksanakan secara nyata, menyeluruh dan terpadu. Semesta dalam arti terbuka bagi seluruh rakyat, dan berlaku di seluruh wilayah negara, menyeluruh dalam arti mencakup semua jalur. Jenjang dan jenis pendidikan, dan terpadu dalam arti adanya saling keterkaitan antara pendidikan nasional dengan seluruh usaha pembangunan nasional
III.     PENUTUP
Studi tentang sejarah  pendidikan Islam di Indonesia selalu menjadi kajian menarik, namun pengembangan minat untuk melakukan pengumpulan  serangkaian bukti sejarah menjadi tantangan, selain bukti yang masih tersebar, juga hasil kajian selama ini  belum bisa dikatakan banyak dalam segi kuantitas, sehingga penelitian baik secara kuantitatif maupun kualitatif menjadi lapangan yang menarik.
Selain pembinaan dan peningkatan dari pemerintah, kalangan civitas akademika yang terlibat langsung dalam penanganan Madrasah Ibtidaiyah hendaklah senantiasa belajar dari sejarah pekembangan madrasah, agar formulasi ke depan semakin baik, sehingga perannya dalam mensukseskan tujuan pendidikan nasional semakin berhasil.
Demikian makalah ini dibuat, tentunya terdapat kelemahan yang harus dikoreksi untuk itu saran dan kritik konstruktive saya tunggu.

DAFTAR PUSTAKA
An Nahlawi, Abdurrahman, (1996). Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah, dan Masyarakat. Jakarta: Gema Insani Press.
Steenbrink, Karel. A., (1986). Pesantren, Madrasah, Sekolah: Pendidikan Islam dalam Kurhttp://m-ali.net/?p=89un Modern. Jakarta: LP3ES
Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam Indodesia, Raja Grafindo persada, jakarta, 1999
Ainurrafiq dawam, Manajemen Madrasah Berbasis Pesantren,Listafariska, 2005
Departemen Agama RI, Sejarah Pendidiakan Islam Di Indonesia, Proyek pembinaan Prasarana dan sarana PRAIAIN, Jakarta, 1986
http://id.wikipedia.org/wiki/Pesantren.
Samsul Nizar(editor), Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Prenada Media, 2007
Ahmad Syalabi, Sejarah Pendidikan Islam, terjemahan oleh Muchtar Jahja dan Sanusi Latief, Jakarta: Bulan Bintang, 1973
Samsul Nizar, Muhammad Syaifuddin, Isu-Isu Kontemporer Tentang Pendidikan Islam, Jakarta : Kalam Mulia, 2010
Muhaimin , Pengembangan Kurikulum Pendidikan agama Islam di sekolah, madrasah dan perguruan tinggi, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005
Maksum, Madrasah; Sejarah dan Perkembangannya, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999
http://husnirahim.blogspot.com
http://www.riwayat.net/2010/11/analisis-filosofis-madrasah-masa-orde.html
Haidar Putra Daulay, Pemberdayaan Pendidikan Islam di Indonesia,(Jakarta: Rineka Cipta,2009
Zakiah Daradjat (Dkk, Peningkatan Kualitas Pendidikan Agama, (Jakarta: Departemen Agama RI, 1985
.Depag RI., Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Sistem Pendidikan Nasional, Dirjend, Bimbaga Islam, Jakarta, 1991/1992.
http://makalah-ibnu.blogspot.com/2009/12/sistem-pendidikan-islam-pada-masa-orde.html

Ini makalah dalam Kuliah Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia, smoga bermanfaat bagi yang membutuhkan

Motivasi Diri

Dompu-NTB, 13 September 2012



Bertaubatlah wahai hamba Allah..!
Bertaubatlah wahai hamba Allah..!
Ketika hati ini jauh dengan Rabb Yang Maha Kuasa,
Ketika jiwa ini tak juga terpaut kerinduan kepada-Nya,
Ketika dunia yang fana tidak memberikan rasa nyaman,
Ketika kemewahan dunia tidak memberikan banyak arti,
Ketika kesenangan hidup tak mampu mendamaikan jiwa,
Berusahalah engkau untuk menundukan hati dan pikiran,
Memandang dosa-dosamu yang semakin menggunung,
Melihat kemaksiatanmu yang tak pernah berakhir,
Memperhatikan setiap kesalahan dan kelalaian dirimu,
Menyikapi berbagai tingkah lakumu yang melampaui batas,
Saat semuanya menjadi motivasi untuk merubah segalanya,
Bersegeralah kembali ke jalan-Nya dengan penuh harapan,
Untuk memulai kehidupan yang lebih baik dan bermanfaat,
Untuk melupakan masa lalu yang kelam dan menyedihkan,
Demi mendapatkan kedamaian dan ketenteraman jiwamu,
Dalam kasih sayang Illahi yang tak pernah akan terputus.

Indahnya menjadikan hidup lebih bermakna

MAKNA HIDUP


Menangislah karena takut kepada Allah

Menangislah karena takut kepada Allah
Wahai diri….
Ketika engkau mendapatkan musibah, kesusahan, ketakutan, kegagalan juga ketidaknyamanan, begitu mudahnya engkau berputus asa, berkeluh kesah bahkan menangis tersedu-sedu.
Namun ketika engkau mendapatkan kebahagiaan, kenikmatan, keberhasilan dan sesuatu yang menyenangkan, begitu sulitnya engkau bersyukur, memuji-Nya apalagi menangis bahagia karena-Nya semata.
Air matamu akan manjadi kebaikan bagimu sekiranya engkau jadikan ia sebagai rasa syukurmu dan ketakutanmu pada Allah…!
Namun cucuran air matamu akan menjadi sesuatu yang tidak berguna bahkan mengundang murka-Nya, jika engkau jadikan ia sebagai pelampiasan rasa kekecewaanmu, kekesalanmu dan ketakutanmu yang bukan karena-Nya semata…!

MENANGISLAH KARENA TAKUT KEPADA ALLAH..…!!
Dan kucurkanlah air mata ketakwaanmu..!!

CARA MEMPERBAIKI PONSEL


Berikut kerusakan ponsel yang dapat diperbaiki dengan menggunakan kode rahasia dari berbagai jenis ponsel:
* Hang yang dapat membuat kinerja ponsel lambat atau tak berfungsi sama sekali.
* Sering restart atau auto on of.
* Sering mati sendiri dalam beberapa menit atau jam.
* Tak ada dering akibat mengaktifkan menu switch off tapi tak tahu cara mengaktifkannya.
* Tulis SMS tak bisa tampil abjad/huruf, yang tampil hanya Numerik atau angka.
* Tak bisa tulis SMS akibat foldernya hilang.
* Salah satu menu icon pada ponsel tak bisa diaktifkan.
* Munculnya pesan PHONE LOCK.
* Tampilan menu kacau dan tak beraturan.
* Akibat virus.
* Munculnya pesan “application closed”.
* Munculnya pesan �system Error�.
* Munculnya pesan �Phone start UP CONTACT RETAILER�.
* 4 kali blink nokia pada ponsel Nokia seri symbian.
* Kamera error saat ambil gambar atau muncul pesan kamera NOT READY dan tak bisa digunakan.
* Munculnya pesan MEMORY FULL, padahal isi memory masih banyak kosong.
Beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan perbaikan:
1. Ponsel akan kembali pada settingan awal, seperti awal mula factory setting, sehingga data-data penting seperti Phonebook, ringtone, gambar, dan aplikasi akan hilang. Gunakan software bawaan, seperti PC suite untuk memback-up data atau jika ponsel Anda menggunakan Memory eksternal pindahkan data ke memory tersebut.
2. Hafalkan lokasi settingan bahasa, untuk mencegah perubahan bahasa tampilan yang membingungkan, terutama pada ponsel yang Anda kurang memahami menunya.
3. Untuk seri communicator Anda dapat menghapus file Office-nya sehingga harus instal kembali.
Cara-cara Reset berdasarkan urutan kerusakan yang sering ditemui:
1. Nokia seri 60
1 Pastikan baterai full atau minimal terisi setengahnya untuk mencegah gagal melakukan proses rebooting.
2 Sebaiknya jangan gunakan kartu memori karena dapat mengakibatkan kartu memory tak terbaca setelah proses rebooting.
3 Proses reset dilakukan pada saat ponsel hidup dan menggunakan simcard.
4 Masukkan kode *#7780# lalu akan tampil pesan notifikasi pada layar untuk melakukan reset, tekan OK. Setelah itu, Anda diminta memasukkan security kode phone,
masukkan kode standarnya yaitu 12345, ponsel akan mereset data tersebut dan tunggu sampai proses selesai. Jika kode standar sudah diubah, Anda tak dapat melakukan proses ini.

5 Masukkan kode *#7370# . lakukan proses seperti soft reset. Langkah ini sangat efektif untuk mengatasi berbagai masalah pada ponsel Nokia seri 60.
6 Ponsel dalam kondisi mati dan menggunakan baterai (penggunaan baterai sama seperti di atas).
7 Lepaskan kartu memori.
8 Tekan sakelar On, setelah ponsel hidup segera tekan tombol� call + * + 3 secara bersamaan.
9 Setelah tekan tombol tersebut akan tampil pesan format pada layar ponsel, biarkan dan tunggu sampai proses tersebut selesai.
2. Nokia seri 40
1 Proses reset dilakukan saat ponsel hidup dan menggunakan simcard.
2 Ketik tombol *#7780#.
3 Tekan Ok.
4 Masukkan kode standar 12345.
5 Tekan yes dan ponsel akan restart.
Langkah ini cukup efektif untuk mengatasi restart dan auto off pada ponsel seri Nokia 40.
3. Nokia communicator (9210, 9300, & 9500)
1 Matikan ponsel.
2 Lepaskan baterai dan memory eksternal.
3 Tunggu sekitar 10 detik lalu masukkan kembali baterai.
4 Buka ponsel untuk melihat layar dalam, setelah layar dalam hidup segera tekan tombol CTRL + SHIFT + F secara bersamaan. Proses ini dilakukan sebelum tampil gambar tangan pada layar dalam.
5 Setelah itu akan tampil pesan notifikasi apakah Anda akan melakukan format ponsel.
6 Tekan OK dan tunggu sampai proses selesai. Langkah ini cukup efektif untuk mengatasi hang , restart, dan kinerja ponsel yang lambat pada seri communicator.
4. Nokia 7700 & 7710
1 Matikan ponsel.
2 Lepaskan baterai dan memory eksternal.
3 Tunggu sekitar 10 detik lalu masukkan kembali baterai.
4 Ketika tampil tulisan Nokia pada layar ponsel, segera tekan dan tahan tombol kiri di atas tombol menu + tombol menu + tombol nomor dua dari kanan atas ponsel.
5 Setelah itu, akan tampil pesan notifikasi untuk melakukan format ponsel.
6 Tekan tombol proceed.
7 Tunggu sampai proses selesai. Langkah ini cukup efektif untuk mengatasi hang dan menu sulit difungsikan.
5. Nokia CDMA
– Masuk ke menu utama.
– Pilih �setting�.
– Pilih �restore factory setting�.
– Tampil pesan pada layar �security Code� lalu masukkan kode standarnya: 12345.
– Tekan Ok.
6. O2 Mini
Permasalahan pada ponsel PDA acap terjadi akibat terlalu banyak aplikasi yang terinstal, sehingga sistem ponsel menjadi kacau. Akibatnya, kinerja ponsel menjadi lambat.

Solusinya lakukan master reset. Yang perlu diingat Backup dulu daftar nama kontak dan data-data penting lain, karena setelah melakukan master reset data akan hilang.
Metode Master resetnya:
1. Pastikan baterai dalam keadaan penuh.

2. Tusuk stylus ke lubang restart lalu tekan tombol power secara bersamaan.
3. Kemudian tunggu proses reset sampai selesai.
7. O2 Atom
Metode Master resetnya:
1. Pastikan baterai ponsel dalam keadaan penuh.

2. Siapkan stylus pada lubang reset.
3. Tekan tombol power.
4. Tekan tombol send button atau tombol untuk melakukan panggilan telepon.
5. Tekan pada tombol end call atau tombol untuk mengakhiri panggilan.
http://medianokia.dikirismanto.com/cara-gampang-perbaiki-ponsel-menggunakan-kode.html#more-233

Featured Post

“GURU ADALAH PETANI”

  “GURU ADALAH PETANI”  (Sebuah Refleksi dan Filosofi Ki Hajar Dewantara) Dmp,19-08-2022. Salam Sehat dan tetap semangat Bapak/Ibu Calon P...

oke