al-faat.blogspot.com
Ketika diberikan amanah, tentunya harus dikerjakan sebaik-baiknya
walaupun amanah tersebut rasanya sulit untuk dipenuhi. Itu yang
terlintas dikepala gua saat ditawari menjadi moderator talkshow dengan
dosen-dosen ilmu perpustakaan FIB UI di acara Pelepasan Wisudawan.
Sebelumnya jujur aja gua nggak pernah jadi moderator. Kalau jadi MC
pernah, itupun berdua sama Khosyi Maulana teman satu jurusan di JIP di
acara Soft Skill Training FIB UI. Berhubung sebelum pentas nanti gua
harus mencari-cari ilmu dulu bagaimana menjadi moderator yang baik.
Alhamdulillah sekarang ada teknologi canggih yang bernama Internet dan
Google. Langsung aja deh di search keyword “Menjadi moderator yang
baik”. Setelah membacanya nggak salah kan kalau di posting disini juga
tips-tipsnya?
Berikut adalah tips-tips yang sudah saya rangkum untuk menjadi moderator yang baik :
1.Percaya Diri
Setiap orang yang bisa berbicara di depan orang banyak pasti memiliki
kepercayaan diri yang tinggi. Bahkan ada bagusnya kalau seorang
moderator over PD agar terlihat santai dan tidak canggung. Kalau soal
Percaya Diri tidak mungkin orang bisa berubah menjadi mendadak PD.
Kepercayaan diri itu harus dilatih terus menerus dan dimotivasi. Jadi
buat yang masih kurang percaya diri harus rajin berlatih untuk tampil
dimuka umum. (Padahal gua masih malu-malu kucing gini
)
2. Pelajari Materi
Supaya kita nggak bingung mau ngomong apa di depan panggung nanti.
Siapkan handout dari pembicara atau bikin handout sendiri yang berisi
daftar pertanyaan dan skema pembicaraan. Terkadang juga ada baiknya kita
mengobrol dulu di belakang panggung dengan pembicara supaya apa yang
kita bawakan nanti akan klop dengan materi si pembicara dan jangan lupa
membuat preview kata-kata pembuka yang berbobot dan sopan.
3. Perhatikan Cara Bicara Anda
Kalau bisa ucapkan kata-kata dengan lantang, tegas namun bersahabat.
Jaga kata-kata anda dan perhatikan umur, jenis pekerjaan peserta pada
saat anda menjadi moderator. Jangan pernah menyamakan berbicara dengan
anak SD, SMA dan professional. Saran saya ketika berbicara dengan anak
SD usahakan gunakan kata-kata yang ramah, bersahabat dan mudah
dimengerti, Untuk pelajar SMA dan Mahasiswa gunakan bahasa yang sedikit
santai namun tetap bersemangat, lalu untuk professional coba gunakan
istilah-istilah asing agar terlihat lebih matang. Juga saat berbicara
coba perhatikan lawan bicara anda dan peserta talkshow.
-Ketika kita bicara kepada peserta perhatikan wajah-wajah peserta secara acak (jangan ke cewek cakep doang)
-Ketika berbicara kepada narasumber perhatikan wajah narasumber dengan wajah santai
-Sebaliknya ketika narasumber berbicara kepada peserta usahakan untuk
tetap melihat wajah narasumber (Juga diperingatkan kepada narasumber
untuk tidak ke GR-an)
-ketika sesi tanya jawab, perhatikan wajah orang yang bertanya dan ingat
namanya, kalau orang tersebut diberi kesempatan bertanya namun tidak
menyebutkan namanya kita boleh memotong secara halus untuk memintanya
menyebutkan nama dan asal (kalau cakep juga nggak dosa kalau kita minta
menyebutkan nomor hp nya
)
-Setelah peserta yang bertanya selesai mengungkapkan pertanyaannya
usahakan puji pertanyaannya seperti “Pertanyaan yang luar biasa sekali”,
“Super sekali pertanyaan mas xxxx” meskipun hal yang ditanyakan tidak
penting dan nyeleneh seperti “Mana yang duluan, Telur atau Ayam?”, yang
penting perntanyaannya tidak SARA dan protes tentang acara, pengalaman
di sebuah seminar ada peserta yang diberi kesempatan bertanya tapi malah
protes sama panitia (untung gue cuma peserta, bukan panitianya saat
itu).
-Kenali peserta anda, usahakan gunakan jargon-jargon mereka seperti jika
di kalangan kaskuser “Pertamax Gan!” di kalangan ESQ 165 “PAGI!” dan di
PSA MABIM FIB UI “Apa kabar FIB?” agar kita lebih mudah membaur dengan
peserta.
4. Persiapkan Catatan
Dulu ketika saya menjadi MC di Soft Skill Training saya membawa sebuah
handphone berkeypad QWERTY untuk mencatat rundown, CV pembicara,
pembukaan yang telah saya rancang dan mencatat pertanyaan-pertanyaan
yang dilontarkan oleh peserta untuk pembicara. Saran saya jangan gunakan
Handphone karena lebih sulit dari yang saya duga. kalau bisa gunakan
kertas kecil yang dihias baliknya seperti di MC professional di TV dan
siapkan pulpen untuk mencatat hal-hal penting.
5. Persiapkan Penampilan Anda
Usahakan ketika tampil sebagai moderator selalu menggunakan pakaian yang
rapi untuk menghormati peserta dan pembicara. Untuk perempuan usahakan
menggunakan pakaian tidak ketat atau terlampau sexy karena dikhawatirkan
akan mengganggu fokus pembicara dan peserta. Hehehe…
6. Perhatikan Waktu
Waktu sangat penting untuk diperhatikan dalam suatu acara. Maka itu
usahakan untuk menggunakan jam tangan saat tampil dan ketika ingin
melihat waktu usahakan untuk tidak terlihat seperti sedang melihat jam
tangan. Nah kalau masih ragu juga kita bisa minta tolong kepada orang di
depan panggung untuk memperingatkan sisa waktu dengan kertas A3 yang
ditulis berapa sisa waktunya. Contoh :
Berhubung waktu saya tinggal dua menit lagi (sesuai papan di atas)
maka saya sudahi dulu saja tulisan sotoy ini. Doa’kan saja tanggal 4
nanti saya sukses menjadi moderator yang baik di acara Pelepasan
Wisudawan JIP UI. Jujur saja ya sampai saat ini saya masih sedikit
deg-degan untuk acara tersebut (Secara pembicaranya dosen gitu loh!).