Kalimat Efektif Dan Tidak Efektif


Kalimat Efektif Dan Tidak Efektif

Kalimat efektif ialah kalimat yang singkat, padat, dapat menyampaikan pesan secara tepat, dan dapat dipahami secara tepat pula. Kalimat efektif dituntut oleh beberapa ketepatan, baik ketepatan pilihan kata, bentuk kata, pola kalimat, maupun makna kalimat.
Sebab-sebab ketidakefektifan kalimat di antaranya adalah :
a)     Kontaminasi/kerancuan : pengacauan dua struktur yang benar sehingga menghasilkan struktur yang salah. Misal :
·        Diperlebar, dilebarkan àdiperlebarkan (salah)
·        Sangat baik, baik sekali àsangat baik sekali (salah)
·        Saling memukul, pukul-memukul àsaling pukul- memukul (salah)
·        Di sekolah/ diadakan/ pentas seni. Sekolah/ mengadakan/ pentas seni àDi sekolah mengadakan pentas seni (salah)
b)    Pleonasme (berlebihan, tumpang tindih), karena berlebihan akibatnya ada kata yang mubazir. Contoh :
·                    Para hadirin (hadirin sudah jamak, tidak perlu memakai para)
·                    Para bapak-bapak (bapak-bapak sudah jamak)
·                    Saling pukul-memukul (pukul-memukul sudahbermakna ‘saling’)
c)     Tidak memiliki subyek. Kalimat tidak bersubyek bisa disebabkan oleh kontaminasi/kerancuan. Contoh :
·                    Buah mangga /mengandung/ vitamin C. (SPO)
·                    Di dalam buah mangga/ terkandung/ vitamin C. (KPS)
           àDi dalam buah mangga /mengandung/ vitamin C. (KPO)
                                   K                             P                 O
d)    Adanya kata depan yang tidak perlu, contoh :
·                    Perkembangan daripada teknologi informasi sangat pesat.
·                    Kepada siswa kelas 7 diharap berkumpul di aula.
·                    Selain daripada bekerja, ia juga kuliah.
e)     Salah nalar, contoh :
·                    Waktu dan tempat dipersilakan. (Siapa yang dipersilakan?)
·                    Mobil Pak Joyo mau dijual. (Apakah bisa menolak?)
f)      Kesalahan bentuk kata, contoh :
·                    Ilmiawan, mengenyampingkan, melola, mentrapkan
·                    Orang tuanya diberikan uang Rp 100.000,00 per bulan.
g)     Pengaruh bahasa asing, contoh :
·                    Rumah di mana ia tinggal …… ( the house where he live )
·                    Sebab-sebab daripada perselisihan ….( cause of the quarrel )
·                    Saya telah katakan …. ( I have told )
h)    Pengaruh bahasa daerah, missal :
·                    …… sudah pada hadir. ( Jawa: wis padha teka )
·                    …… oleh saya. ( Sunda: ku abdi )

Contoh-contoh kalimat tidak efektif :

1.                 Banyak gedung-gedung megah di kota itu.
2.                 Kota di mana koruptor itu divonis dijaga petugas.
3.                 Ketekunan adalah merupakan modal untuk mencapai kemajuan.
4.                 Bagi mereka yang pernah pergi ke Dieng pasti merasakan betapa dinginnya udara di sana.
5.                 Kepada yang belum membayar SPI diharap ke kantor.
6.                 Semua peserta daripada pertemuan itu sudah pada hadir.
7.                 Pada zaman dahulu kala kaum wanita yang bersekolah sangat sedikit sekali.
8.                 Acara selanjutnya ialah wejangan dari Bapak Direktur. Waktu dan tempat dipersilakan.
9.                 Para hadirin dipersilakan berdiri sejenak.
10.            Dengan ditundanya pertunjukkan itu membuat penonton kecewa.

SOAL-SOAL LATIHAN:
Tentukan jenis kesalahan kalimat berikut, dan perbaikilah agar menjadi kalimat baku/ efektif!
1.                Kedatangannya Bapak Gubernur sangat diharapkan sekali.
2.                Meskipun ia pandai, tetapi ia tidak pernah sombong.
3.                Atas perhatiannya saya mengucapkan beribu-ribu terima kasih.
4.                Setelah berulangkali ia berlatih barulah bagus prestasinya.
5.                Antara sesama peserta seminar saling bertukar pikiran.
6.                Pada PON yang baru lalu mengikutsertakan para penyandang cacat.
7.                Untuk orang tuanya sendiri diberikan uang setengah juta rupiah.
8.                Bagi saya sangat tertarik terhadap cara dia berpakaian.
9.                Rumah Pak Hasan yang baru dibangun itu mau dijual.
10.           Kedua orang itu saling dorong-mendorong.
11.           Dirgahayu HUT kemerdekaan RI.
12.           Kami telah membicarakan tentang masalah lingkungan hidup ini hari.
13.           Bola gagal masuk gawang. Bola tidak berhasil masuk gawang.
14.           Penyelundup obat itu berhasil ditangkap polisi.
15.           Dalam iklan itu menginformasikan bahwa perusahaan yang Bapak pimpin memerlukan tenaga lulusan SMK.
16.           Bersama surat ini kami beritahukan bahwa ………..
17.           Demikian pemberitahuan kami. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
18.           Melihat kami datang, segeralah ia membungkukkan kepala.
19.           Mereka menginap di Garuda Setia hotel.
20.           Saya benci padanya karena tiap disapa ia acuh saja.
21.           Kalau udara dingin saya suka batuk.
22.           Hanya ini saja yang dapat saya sampaikan.
23.           Lamaran ditujukan langsung ke Kotak Pos 9 Kotagede.
24.           Dibutuhkan teknisi yang sangat professional sekali.
25.           Melalui PKL dapat meningkatkan wawasan siswa.
26.           Dengan PSG akan lebih meningkatkan profesionalisme lulusan SMK.




BAHASA BAKU ( BAHASA STANDAR/RESMI )
Bahasa baku merupakan salah satu ragam bahasa yang diterima untuk dipakai dalam situasi resmi/formal baik lisan maupun tulisan yang pada umumnya mengacu pada bahasa orang terdidik/terpelajar.
Bahasa baku dipakai untuk:
1.  Komunikasi  resmi, misalnya surat resmi atau surat dinas, pengumuman resmi, perundang-undangan.
2.  Wacana teknis, misalnya laporan penelitian, makalah (kertas kerja), buku keilmuan, tesis, disertasi
3.  Pembicaraan di muka umum, misalnya memberikan pelajaran, memberikan kuliah, rapat dinas, konferensi, kongres, pidato kenegaraan
4.  Pembicaraan dengan orang yang dihormati, misalnya dengan atasan, dengan pejabat, dengan guru/dosen, dengan orang yang baru dikenal

Segi kebahasaan yang telah diupayakan pembakuannya meliputi :
1.  Ejaan, yakni dengan Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD)
2.  Istilah, yakni dengan Pedoman Pembentukan Istilah
3.  Kosa kata, yakni dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia
4.  Tata bahasa, yakni dengan buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia

RAGAM INFORMAL (TIDAK RESMI, TIDAK BAKU )
Ragam informal merupakan ragam nonbaku. Ragam ini hanya layak untuk dipakai dalam situasi yang tidak resmi atau situasi pergaulan.
Ragam informal ditandai oleh beberapa aspek, antara lain:
1.  Kosa kata, yaitu pemakaian kata-kata pergaulan, misalnya bikin, lo, gue, ente, cewek, cowok, kagak, kenapa, bilang, babe, ketawa.
2.  Morfologi (tata bentuk kata), yaitu pemakaian bentuk nonbaku, misalnya: dibohongin, ngirim, biarin, nyerang, nulis, ngetik, nabung, ngipasin, mikirin, ngasih.
3.  Sintaksis (tata kalimat), yaitu pemakaian struktur sintaksis nonbaku misalnya: saya punya istri, kami akan bayar, dibaca oleh saya, sudah pada datang, para hadirin, saling pukul-memukul, amat sangat pandai, ini hari, itu anak.

Contoh-contoh kalimat ragam informal (nonbaku):
·        Indonesia sudah bisa buat pesawat terbang.
·        Saya mau ngirim surat.
·        Itu anak kebangetan, disuruh malah tidur.
·        Mereka tidak pakai helm.
·        Para tamu sudah pada hadir.
·        Mereka sedang mendiskusikan tentang situasi ekonomi dunia.
·        Hal ini sudah sesuai dengan ketentuan.
·        Bagi siswa yang belum membayar SPP harap ke kantor.
·        Kepada kelas 9 diharap segera mengumpulkan laporan.
·        Kami sudah dikasih tugas.
·        Keberhasilan daripada pembangunan juga ditentukan oleh partisipasi rakyat.

Pegertian & Contoh Majas Pleonasme



Definisi Pegertian & Contoh Majas Pleonasme

Dalam menulis artikel tentang Definisi Pegertian & Contoh Majas Pleonasme ini saya mendapat 4 buah referensi yang akan saya tuangkan disini.

Referensi yang pertama menyebutkan pengertian dari Majas pleonasme ini adalah majas yang mempergunakan kata-kata lebih banyak daripada yang diperlukan. adapun Contoh contoh Majas Pleonasme dari sumber yang pertama adalah sebagai berikut:
a. Saya telah mendengar hal itu dengan telinga saya sendiri.
b. Saya melihat kejadian itu dengan mata kepala saya sendiri.
 ( Definisi Pegertian & Contoh Majas pleonasme # 1  ; Sumber : BS - E Bahasa dan Sastra Indonesia Untuk SMA/MA Kelas X, karangan Sri Utami, Sugiarti, Suroto, Alexander Sosa )

Referensi yang kedua meyebutkan definisi & pengertian dari majas pleonasme sebagai Majas yang menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah jelas atau menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak diperlukan.. adapun contoh contoh majas Pleonasme dari sumber yang kedua ialah :
a. Tidak ada.
 ( Definisi Pegertian & Contoh Majas pleonasme # 2  ; Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Majas )


Sumber yang ketiga memberi pengertian bahwa Pleonasme adalah penggunaan kata yang mubazir yang sebesarnya tidak perlu. Contoh majas Pleonasme: 
a.Capek mulut saya berbicara.
( Definisi Pegertian & Contoh Majas pleonasme # 3  ; Sumber : http://endonesa.wordpress.com/lentera-sastra/majas/ ) 

Referensi Yang terahir berbunyi " Pleonasm is the use of extra words to explain the meaning or to get across an idea. " Yang kurang lebih memiliki arti sebagai berikut " Pleonasme adalah penggunaan kata yang berlebih guna memaparkan sebuah ide atau keadaan " ( Definisi Pegertian & Contoh Majas Pleonasme # 4 ) ( http://literaryzone.com/?p=239 )


Demikian artikel ini saya susun, semoga
 definisi Pegertian dan Contoh contoh majas Pleonasme ini dapat berguna bagi saudara saudara semua ^_^

Tentang "Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan"

Tentang "Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan"




Dalam bahasa Indonesia "pemimpin" sering disebut penghulu, pemuka, pelopor, pembina, panutan, pembimbing, pengurus, penggerak, ketua, kepala, penuntun, raja, tua-tua, dan sebagainya. Sedangkan istilah Memimpin digunakan dalam konteks hasil penggunaan peran seseorang berkaitan dengan kemampuannya mempengaruhi orang lain dengan berbagai cara.

Istilah pemimpin, kemimpinan, dan memimpin pada mulanya berasal dari kata dasar yang
sama "pimpin". Namun demikian ketiganya digunakan dalam konteks yang berbeda.

Pemimpin adalah suatu lakon/peran dalam sistem tertentu; karenanya seseorang dalam peran formal belum tentu memiliki ketrampilan kepemimpinan dan belum tentu mampu memimpin. Istilah Kepemimpinan pada dasarnya berhubungan dengan ketrampilan, kecakapan, dan tingkat pengaruh yang dimiliki seseorang; oleh sebab itu kepemimpinan bisa dimiliki oleh orang yang bukan "pemimpin".

Arti pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya kecakapan/ kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau beberapa tujuan. Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan - khususnya kecakapan-kelebihan di satu bidang , sehingga dia mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk pencapaian satu beberapa tujuan. (Kartini Kartono, 1994 : 181).


Pemimpin jika dialihbahasakan ke bahasa Inggris menjadi "LEADER", yang mempunyai tugas untuk me-LEAD anggota disekitarnya. Sedangkan makna LEAD adalah :

o Loyality, seorang pemimpin harus mampu membagnkitkan loyalitas rekan kerjanya dan
memberikan loyalitasnya dalam kebaikan.

o Educate, seorang pemimpin mampu untuk mengedukasi rekan-rekannya dan mewariskan
tacit knowledge pada rekan-rekannya.

o Advice, memberikan saran dan nasehat dari permasalahan yang ada
o Discipline, memberikan keteladanan dalam berdisiplin dan menegakkan kedisiplinan
dalam setiap aktivitasnya.


Tugas Pemimpin

Menurut James A.F Stonen, tugas utama seorang pemimpin adalah:
1. Pemimpin bekerja dengan orang lain : Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk
bekerja dengan orang lain, salah satu dengan atasannya, staf, teman sekerja atau atasan lain dalam organjsasi sebaik orang diluar organisasi.

2. Pemimpin adalah tanggung jawab dan mempertanggungjawabkan (akontabilitas):
Seorang pemimpin bertanggungjawab untuk menyusun tugas menjalankan tugas,
mengadakan evaluasi, untuk mencapai outcome yang terbaik. Pemimpin bertanggung
jawab untuk kesuksesan stafhya tanpa kegagalan.

3. Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas : Proses kepemimpinan
dibatasi sumber, jadi pemimpin hanya dapat menyusun tugas dengan mendahulukan
prioritas. Dalam upaya pencapaian tujuan pemimpin harus dapat mendelegasikan tugas-
tugasnya kepada staf. Kemudian pemimpin harus dapat mengatur waktu secara

efektif,dan menyelesaikan masalah secara efektif.

4. Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual : Seorang pemimpin harus menjadi seorang pemikir yang analitis dan konseptual. Selanjutnya dapat mengidentifikasi masalah dengan akurat. Pemimpin harus dapat menguraikan seluruh pekerjaan menjadf lebih jelas dan kaitannya dengan pekerjaan lain.

5. Manajer adalah forcing mediator : Konflik selalu terjadi pada setiap tim dan organisasi. Oleh karena itu, pemimpin harus dapat menjadi seorang mediator (penengah).
6. Pemimpin adalah politisi dan diplomat: Seorang pemimpin harus mampu mengajak dan melakukan kompromi. Sebagai seorang diplomat, seorang pemimpin harus dapat mewakili tim atau organisasinya.

7. Pemimpin membuat keputusan yang sulit : Seorang pemimpin harus dapat memecahkan masalah.

Menurut Henry Mintzberg, Peran Pemimpin adalah :

1. Peran huhungan antar perorangan, dalam kasus ini fungsinya sebagai pemimpin yang dicontoh, pembangun tim, pelatih, direktur, mentor konsultasi.
2. Fungsi Peran informal sebagai monitor, penyebar informasi dan juru bicara.
3. Peran Pembuat keputusan, berfungsi sebagai pengusaha, penanganan gangguan, sumber alokasi, dan negosiator.


Kriteria Seorang Pemimpin

Pimpinan yang dapat dikatakan sebagai pemimpin setidaknya memenuhi beberapa kriteria,yaitu :
1. Pengaruh : Seorang pemimpin adalah seorang yang memiliki orang-orang yang mendukungnya yang turut membesarkan nama sang pimpinan. Pengaruh ini menjadikan
sang pemimpin diikuti dan membuat orang lain tunduk pada apa yang dikatakan sang
pemimpin. John C. Maxwell, penulis buku-buku kepemimpinan pernah berkata:
Leadership is Influence (Kepemimpinan adalah soal pengaruh). Mother Teresa dan Lady
Diana adalah contoh kriteria seorang pemimpin yang punya pengaruh.
2. Kekuasaan/power : Seorang pemimpin umumnya diikuti oleh orang lain karena dia
memiliki kekuasaan/power yang membuat orang lain menghargai keberadaannya. Tanpa
kekuasaan atau kekuatan yang dimiliki sang pemimpin, tentunya tidak ada orang yang
mau menjadi pendukungnya. Kekuasaan/kekuatan yang dimiliki sang pemimpin ini
menjadikan orang lain akan tergantung pada apa yang dimiliki sang pemimpin, tanpa itu
mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Hubungan ini menjadikan hubungan yang bersifat
simbiosis mutualisme, dimana kedua belah pihak sama-sama saling diuntungkan.
3. Wewenang : Wewenang di sini dapat diartikan sebagai hak yang diberikan kepada
pemimpin untuk fnenetapkan sebuah keputusan dalam melaksanakan suatu hal/kebijakan.
Wewenang di sini juga dapat dialihkan kepada bawahan oleh pimpinan apabila sang
pemimpin percaya bahwa bawahan tersebut mampu melaksanakan tugas dan tanggung
jawab dengan baik, sehingga bawahan diberi kepercayaan untuk melaksanakan tanpa perlu campur tangan dari sang pemimpin.

4. Pengikut : Seorang pemimpin yang memiliki pengaruh, kekuasaaan/power, dan wewenang tidak dapat dikatakan sebagai pemimpin apabila dia tidak memiliki pengikut yang berada di belakangnya yang memberi dukungan dan mengikuti apa yang dikatakan sang pemimpin. Tanpa adanya pengikut maka pemimpin tidak akan ada. Pemimpin dan pengikut adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan dan tidak dapat berdiri sendiri.


Pemimpin Sejati

Empat Kriteria Pemimpin Sejati yaitu:

1. Visioner: Punyai tujuan pasti dan jelas serta tahu kemana akan membawa para pengikutnya. Tujuan Hidup Anda adalah Poros Hidup Anda. Andy Stanley dalam bukunya Visioneering, melihat pemimpin yang punya visi dan arah yang jelas, kemungkinan berhasil/sukses lebih besar daripada mereka yang hanya menjalankan sebuah kepemimpinan.
2. Sukses Bersama: Membawa sebanyak mungkin pengikutnya untuk sukses bersamanya.
Pemimpin sejati bukanlah mencari sukses atau keuntungan hanya bag) dirinya sendiri,
namun ia tidak kuatir dan takut serta malah terbuka untuk mendorong orang-orang yang
dipimpin bersama-sama dirinya meraih kesuksesan bersama.
3. Mau Terus Menerus Belajar dan Diajar (Teachable and Learn continuous): Banyak hal yang harus dipela ari oleh seorang pemimpin jika ia mau terus survive sebagai pemimpin dan dihargai oleh para pengikutnya. Punya hati yang mau diajar baik oleh pemimpin lain ataupun bawahan dan belajar dari pengalaman-diri dan orang-orang lain adalah penting bagi seorang Pemimpin. Memperlengkapi diri dengan buku-buku bermutu dan bacaan/bahan yang positif juga bergaul akrab dengan para Pemimpin akan mendorong Skill kepemimpinan akan meningkat.
4. Mempersiapkan Calon-calon Pemimpin Masa depan: Pemimpin Sejati bukanlah orang yang hanya menikmati dan melaksanakan kepemimpinannya seorang diri bagi generasi atau saat dia memimpin saja. Namun, lebih dari itu, dia adalah seorang yang visioner yang mempersiapkan pemimpin berikutnya untuk regenerasi di masa depan. Pemimpin yang mempersiapkan pemimpin berikutnya barulah dapat disebut seorang Pemimpin Sejati. Di bidang apapun dalam berbagai aspek kehidupan ini, seorang Pemimpin sejati pasti dikatakan Sukses jika ia mampu menelorkan para pemimpin muda lainnya.


Persyaratan Pemimpin

Di dalam Islam seorang pemimpin haruslah mempunyai sifat:

1. S1DDIQ artinya jujur, benar, berintegritas tinggi dan terjaga dari kesalahan

2. FATHONAH artinya jerdas, memiliki intelektualitas tinggi dan professional
3. AMANAH artinya dapat dipercaya, memiliki legitimasi dan akuntabel

4. TABLIGH artinya senantiasa menyammpaikan risalah kebenaran, tidak pernah menyembunyikan apa yang wajib disampaikan, dan komunikatif.


Di dalam Alkitab peminipin harus mempunya sifat dasar :

Bertanggung jawab, Berorientasi pada sasaran, Tegas, Cakap, Bertumbuh, Memberi Teladan, Dapat membangkitkan semangat, Jujur, Setia, Murah hati, Rendah hati, Efisien, Memperhatikan, Mampu berkomunikasi, Dapat mempersatukan, serta Dapat mengajak.

Pada ajaran Budha di kenal dengan DASA RAJA DHAMMA yang terdiri dari :

• DHANA (suka menolong, tidak kikir dan ramah tamah),

• SILA (bermoralitas tinggi),

• PARICAGA Imengorban segala sesuatu demi rakyat),

• AJJAVA (jujur dan bersih),

• MADDAVA (ramah tamah dan sopan santun),

• TAPA (sederhana dalam penghidupan),

• AKKHODA (bebas dari kebencian dan permusuhan),

• AVIHIMSA (tanpa kekerasan)
• KHANTI (sabar, rendah hati, dan pemaaf),
• AVIRODHA (tidak menentang dan tidak menghalang-halangi).

Pada ajaran Hindu, falsafah kepemimpinan dijelaskan dengan istilah-istilah:
• PANCA STITI DHARMENG PRABHU yang artinya lima ajaran seorang pemimpin,
• CATUR KOTAMANING NREPATI yang artinya empat sifat utama seorang pemimpin
• ASTA BRATlA yang artinya delapan sifat mulia para dewa,

CATUR NAYA SANDHI yang artinya empat tindakan seorang pemimpin, Dalam
Catur Naya Shandi pemimpin harus mempunyai sifat yaitu :
- SAMA /dapat menandingi kekuatan musuh
- BHEDA /dapat melaksanakan tata tertib dan disiplin kerja
- DHANA /dapat mengutamakan sandang dan papan untuk rakyat
- DANDHA / dapat menghukum dengan adil mereka yang bersalah.

Trait Theory (Keith Davis)
Ciri Utama Pemimpin Yang Berhasil
• Intelegensia
• Kematangan Sosial
• Inner Motivation
• Human Relation Attitude

Ciri-Ciri Pemimpin Sukses ( Stogdill; 1974)
• Adaptable To Situations
• Alert To Social Environment
• Ambitious And Achievement Oriented
• Assertive
• Cooperative
• Decisive
• Dependable
• Dominant (Desire To Influence Others)
• Energetic (High Activity Level)
• Persistent
. Self-Confident
• Tolerant Of Stress
• Willing To Assujne Responsibility

Skills Pemimpin Sukses (Stogdill; 1974)
. Clever
. Conceptually Skilled
• Creative
• Diplomatic And Tactful
• Fluent In Speaking
• Knowledgeable About Group Task
• Organized (Administrative Ability)
• Persuasive
• Socially Skilled


Pengertian Kepemimpinan
Dalam suatu organisasi kepemimpinan merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi. Kepemimpinan merupakan titik sentral dan penentu kebijakan dari kegiatan yang akan dilaksanakan dalam organisasi. Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar supaya mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu (Thoha, 1983:123). Sedangkan menurut Robbins (2002:163) Kepemimpian adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk mencapai tujuan. Sedangkan menurut Ngalim Purwanto (1991:26) Kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat kepribadian, termasuk didalamnya kewibawaan untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada kegembiraan batin, serta merasa tidak terpaksa.

Dari pengertian diatas kepemimpinan mengandung beberapa unsur pokok antara lain:
1) kepemimpinan melibatkan orang lain dan adanya situasi kelompok atau organisasi tempat pemimpin dan anggotanya berinteraksi,
2) di dalam kepemimpinan terjadi pembagian kekuasaan dan proses mempengaruhi bawahan oleh pemimpin, dan
3) adanya tujuan bersama yang harus dicapai.

Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi perilaku seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu pada situasi tertentu.

Beberapa pendapat ahli mengenai Kepemimipinan :
1. Menurut John Piffner, Kepemimpinan merupakan seni dalam mengkoordinasikan dan
mengarahkan individu atau kelompok untuk mencapai suatu tujuan yang dikehendaki
(H. Abu Ahmadi, 1999:124-125)
2. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu
(Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 24).
3. Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti Kepemimpinan) pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan
(Jacobs & Jacques, 1990, 281)
4. Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan, proses, atau fungsi pada umumnya untuk mempengaruhi orang-orang agar berbuat sesuatu dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
(Slamet, 2002: 29)
5. Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
(Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7)
6. Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu
(Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 29)
7. Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar supaya mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu (Thoha, 1983:123).
8. Kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat kepribadian, termasuk didalamnya kewibawaan, untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada kegembiraan batin, serta merasa tidak terpaksa.
( Ngalim Purwanto ,1991:26)

Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi perilaku Aeseorang atau sekelompok orang untuk meneapai tujuan tertentu pada situasi tertentu. Kepemimpinan merupakan masalah sosial yang di dalamnya terjadi interaksi antara pihak yang memimpin dengan pihak yang dipimpin untuk mencapai tujuan bersama, baik dengan cara mempengafuhi, membujuk, memotivasi dan mengkoordinasi. Dari sini dapat dipahami bahwa tugas utatna seorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya tidak hanya terbatas pada kemampuannya dalam melaksanakan program-program saja, tetapi lebih dari itu yaitu pemimpin harus mempu melibatkan seluruh lapisan organisasinya, anggotanya atau masyarakatnya untuk ikut berperan aktif sehingga mereka mampu memberikan kontribusi yang posetif dalam usaha mencapai tujuan.

Faktor-faktor penting yang terdapat dalam pengertian kepemimpinan:
1. Pendayagunaan Pengaruh
2. Hubungan Antar Manusia
3. Proses Komunikasi dan
4. Pencapaian Suatu Tujuan.

Unsur-Unsur Mendasar
Unsur-unsur yang mendasari kepemimpinan dari defmisi-defmisi yang dikemukakan di atas, adalah:
1. Kemampuan mempengaruhi orang lain (kelompok/bawahan).
2. Kemampuan mengarahkan atau memotivasi tingkah laku orang lain atau kelompok.
3. Adanya unsur kerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Prinsip-Prinsip Dasar Kepemimpinan
Karakteristik seorang pemimpin didasarkan kepada prinsip-prinsip (Stephen R. Coney) sebagai berikut:
1. Seorang yang belajar seumur hidup : Tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga diluar sekolah. Contohnya, beJajar melalui membaca, menulis, observasi, dan mendengar. Mempunyai pengalaman yang baik maupun yang buruk sebagai sumber belajar.
2. Berorientasi pada pelayanan : Seorang pemimpin tidak dilayani tetapi melayani, sebab prinsip pemimpjn dengan prinsip melayani berdasarkan karir sebagai tujuan utama. Dalam memberi pelayanan, pemimpin seharusnya lebih berprinsip pada pelayanan yang baik.
3. Membawa energi yang positif : Setiap orang mempunyai energi dan semangat. Menggunakan energi yang positif didasarkan pada keikhlasan dan keinginan mendukung kesuksesan orang lain. Untuk itu dibutuhkan energi positif untuk membangun hubungan baik. Seorang pemimpin hams dapat dan mau bekerja untuk jangka waktu yang lama dan kondisi tidak ditentukan. Oleh karena itu, seorang pemimpin haras dapat menunjukkan energi yang positif, seperti;

a. Percaya pada orang lain : Seorang pemimpin mempercayai orang lain termasuk
staf bawahannya, sehingga mereka mempunyai motivasi dan mempertahankan
pekerjaan yang baik. Oleh karena itu, kepercayaan harus diikuti dengan
kepedulian.
b. Keseimbangan dalam kehidupan : Seorang pemimpin haras dapat menyeimbangkan tugasnya. Berorientasi kepada prinsip kemanusiaan dan
keseimbangan diri antara kerja dan olah raga, istirahat dan rekreasi.
Keseimbangan juga berarti seimbang antara kehidupan dunia dan akherat.
c. Melihat kehidupan sebagai tantangan : Kata 'tantangan' sering diinterpretasikan negatif. Dalam hal ini tantangan berarti kemampuan untuk menikmati hidup dan segala konsekuensinya. Sebab kehidupan adalah suatu tantangan yang dibutuhkan, mempunyai rasa aman yang datang dari dalam diri sendiri. Rasa aman tergantung pada inisiatif, ketrampilan, kreatifitas, kemauan, keberanian, dinamisasi dan kebebasan.
d. Sinergi : Orang yang berprinsip senantiasa hidup dalam sinergi dan satu katalis perubahan, Mereka selalu mengatasi kelemahannya sendiri dan lainnya. Sinergi
adalah kerja kelompok dan memberi keuntungan kedua belah pihak. Menurut The New Brolier Webster International Dictionary, Sinergi adalah satu kerja
kelompok, yang mana memberi hasil lebih efektif dari pada bekerja secara perorangan. Seorang pemimpin harus dapat bersinergis dengan setiap orang,
atasan, staf, teman sekerja.
e. Latihan mengembangkan diri sendiri : Seorang pemimpin harus dapat memperbaharui diri sendiri untuk mencapai keberhasilan yang tinggi. Jadi dia tidak hanya berorientasi pada proses. Proses dalam mengembangkan diri terdiri dari beberapa komponen yang berhubungan dengan:
1) pemahaman materi;
2) memperluas materi melalui belajar dan pengalaman;
3) mengajar materi kepada orang lain;
4) mengaplikasikan prinsip-prinsip;
5) memonitoring hasil;
6) merefleksikan kepada hasil;
7) menambahkan pengetahuan baru yang diperlukan materi;
8) pemahaman baru; dan
9) kembali menjadi diri sendiri lagi.

Referensi:
Purwanto, M. Ngalim. 1991. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Robbins, Stephen P. 2002. Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi. Jakarta: Erlangga.Thoha, Miftah. 1983. Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: Rajawali Pers.
Servant Leadeship atau Kepemimpinan Hamba oleh Meme Mery, SE, Trainer di PT PHILLIPS, Inc JKT
PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN



Menurut Stephen P. Roobins (2001:4) bahwa ”Organisasi adalah suatu unit (satuan) sosial yang dikoordinasikan dengan sadar, yang terdiri dari dua orang atau lebih yang berfungsi atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan atau serangkaian tujuan bersama”.

Berdasarkan definisi ini, perusahaan manufaktur dan jasa adalah organisasi, demikian pula sekolah, rumah sakit, gereja, satuamn militer, toko eceran, kantor polisi, dan badan pemerintah lokal, negara bagian, dan federal. Orang–orang yang mengawasi kegiatan–kegiatan orang lain dan yang bertanggung jawab atas pencapaian tujuan dalam organisasi ini adalah manajer yang dengan kata lain manager bisa kita sebut juga Pemimpin.

Menurut Henry Fayol dalam buku Perilaku Organisasi (2001:5) mengatakan bahwa  ”Manajer menjalankan lima fungsi manajemen : mereka merencanakan, mengorganisasi, memerintah, mengkoordinasi, dan mengendalikan”. Bila kita tinjau kembali bahwa fungsi tersebut termasuk ke dalam komponen kepemimpinan. Jadi bisa kita ambil kesimpulan kepemimpinan merupakan bagian dari organisasi.
   
 Kepemimpinan merupakan cabang dari kelompok ilmu administrasi, khususnya ilmu administrasi negara. Sedangkan ilmu administrasi adalah salah satu cabang dari ilmu-ilmu social dan merupakan salah satu perkembangan dari filsafat. Kepemimpinan dimasukkan ke dalam kategori “ilmu terapan” dari ilmu-ilmu social sebab prinsip-prinsip, definisi, dan teori-teorinya diharapkan dapat bermanfaat bagi usaha peningkatan taraf manusia.Kepemimpinan sebagai cabang ilmu bertujuan untuk:
Memberikan pengertian mengenai kepemimpinan secara luas,
  Menafsirkan dari tingkah laku pemimpin, dan
Pendekatan terhadap permasalahan sosial yang dikaitkan dengan fungsi pemimpin.

Kepemimpinan muncul bersama-sama adanya peradaban manusia yaitu sejak zaman nabi-nabi dan nenek moyang manusia yang berkumpul bersama, lalu bekerja bersama-sama untuk mempertahankan eksistensi hidupnya menantang kebuasan binatang dan alam di sekitarnya. Sejak itulah terjadi kerja sama antar manusia dan ada unsure kepemimpinan. Pada saat itu pribadi yang ditujuk sebagai pemimpin ialah orang-orang yang paling kuat, paling cerdas, dan paling berani. Sebagai contoh, Kautilya dengan tulisannya “Arthasastra” (321 Sebelum Masehi) menuliskan cirri-ciri khas seorang perwira yang ditunjuk sebagai pemimpin, ialah:
Pribumi, lahir dari keturunan luhur,
Sehat, kuat, berani, ulet,
 Intelegent punya ingatan yang kuat, pandai, fasih berbicara,
 Punya watak yang murni dengan sifat-sifat utama, penuh kebaktian, setia, taat pada kewajiban, punya harga diri, kokoh pendiriannya, memiliki antusiasme, bijaksana, mampu melihat jauh ke depan,
Ramah-tamah, baik hati, sopan-santun,
Terampil, terlatih baik dalam bidang seni,
Mempunyai pengaruh.
Terdapat  2 pendapat mengenai asal-usul kepemimpinan yaitu :

Pemimpin Dilahirkan (Leaders are born)

Artinya seseorang hanya akan menjadi pimpinan yang efektif karena dia dilahirkan dengan bakat-bakat kepemimpinan.  Pandangan ini diwarni filsafat hidup yang deterministik dalam arti bahwa adanya keyakinan diantara para penganutnya bahwa jika seseorang memang sudah ditakdirkan “menjadi seorang pemimpin”,terlepas dari pejalanan hidup yang bersangkutan tampil pada panggung kepemimpinan dan akan efektif dalam menjalankan fungsi-fungsi kepemimpinannya.  Bagi para penganut pendapat ini tidak menjadi soal betapa banyak kesempatan yang dimanfaatkan seseorang dalam upaya menumbuhkan efektivitas kepemimpinannya, apabila seseorang itu tidak dilahirkan dengan bakat kepemimpinan yang bersangkutan tidak akan pernah menjadi pemimpin yang efektif.

Pemimpin Dibentuk dan Ditempa (Leaders are made)

Pandangan ini berkisar pada pendapat yang mengatakan bahwa efektifitas kepemimpinan seseorang dapat dibentuk dan ditempa. Caranya adalah dengan memberikan kesempatan yang luas kepada yang bersangkutan untuk menumbuhkan dan mengembangkan efektifitas kepemimpinannya melalui bebagai kegiatan pendidikan dan latihan kepemimpinan. Menurut pandangan para penganut paham ini bahwa kepemimpinan seseorang dapat dibentuk dan bahwa efektifitas kepemimpinan dapat dipelajari,dengan pendidikan dan latihan yang terarah dan intensif.  Parapenganut paham ini pada umumnya tegolong pada orang-orang yang menganut paham egalitarianistik.

KONSEP DASAR / TEORI KEPEMIMPINAN
Konsep dasar atau teori kepemimpinan memiliki pengertian sebagai berikut.
Suatu penggeneralisasian dari suatu seri fakta mengenai sifat-sifat dasar dan perilaku pemimpin dan konsep-konsep kepemimpinan.
Dengan menekankan latar belakang histories dan sebab musabab timbulnya kepemimpinan serta persyaratan untuk menjadi pemimpin.
 Sifat-sifat yang diperlukan oleh seorang pemimpin , tugas-tugas pokok dan fungsinya, serta etika profesi yang perlu dipakai oleh pemimpin.
Suatu konsep yang menganggap bahwa kepemimpinan merupakan suatu kemampuan yang berupa sifat-sifat yang dibawa sejak lahir yang ada pada diri seorang pemimpin.  Menurut konsep ini kepemimpinan diartikan sebagai “traits within the individual leader”.  Jadi, seorang dapat menjadi pemimpin karena memang dilahirkan sebagai pemimpin dan bukan karena dibuat/dididik untuk itu (leaders were borned and not made).  Konsep ini merupakan konsep yang paling tua dan paling lama dianut orang.
Konsep kedua agak lebih maju lagi.  Konsep ini memandang kepemimpinan sebagai fungsi kelompok (function of the group).  Menurut konsep ini sukses tidaknya suatu keputusan tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan atau sifat-sifat yang ada pada seseorang tetapi justru yang lebih penting adalah dipengaruhi oleh sifat-sifat yang ada dan ciri-ciri kelompok yang dipimpinnya.
 Kepemimpinan dipandang sebagai suatu fungsi dari situasi (function of  the situation) konsep yang ketiga ini menunjukkan bahwa betapapun seorang pemimpin telah memiliki sifat-sifat kepemimpinan yang baik masih ditentukan pula oleh situasi yang selalu berubah yang mempengaruhi perubahan dan perkembangan kehidupan kelompok yang dipimpinnya.

Tiga teori yang menonjol dalam menjelaskan kemunculan pemimpin ialah sebagai berikut.
Teori Genetis, menyatakan bahwa:
Pemimpin itu tidak dibuat, akan tetapi lahir jadi pemimpin oleh bakat-bakat alami yang luar biasa sejak lahirnya.
Dia ditakdirkan lahir menjadi pemimpin dalam situasi  kondisi yang bagaimanapun juga, yang khusus.
Secara filosofi, teori tersebut menganut pandangan deterministis.
Teori Sosial (lawan teori genetis), menyatakan bahwa:
Pemimpin itu harus disiapkan, dididik, dan dibentuk, tidak terlahirkan begitu saja.
Setiap orang bias menjadi pemimpin melalui usaha penyiapan dan pendidikan serta didorong oleh kemauan sendiri.
Teori Ekologis atau Sintetis, menyatakan bahwa:
Seorang akan sukses menjadi pimpinan bila sejak lahirnya dia telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan dan bakat-bakat ini sempat dikembangkan melalui pengalaman dan usaha pendidikan, dan juga sesuai dengan tuntutan lingkungan atau ekologisnya

Banyak studi ilmiah dilakukan orang mengenai kepemimpinan, dan hasilnya berupa teori-teori tentang kepemimpinan. Teori-teori yang dimunculkan menunjukan perbedaan dalam:
Pendapat dan uraiannya,
 Metodologinya,
 Interpretasi yang diberikan,
 Kesimpulan yang ditarik.
Setiap teoritikus mempunyai segi penekanannya sendiri, dipandang dari satu aspek tertentu dan para penganutnya berkenyakinan bahwa teori itulah yang paling benar dan paling tepat.
G. R. Terry mengemukakan sejumlah teori kepemimpinan yaitu teori - teori sendiri ditambah dengan teori-teori penulis lain sebagai berikut:

HAKEKAT KEPEMIMPINAN
Dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, organisasi, perusahaan sampai dengan pemerintahan sering kita dengar sebutan pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan. Ketiga kata tersebut memang memiliki hubungan yang berkaitan satu dengan yang lainnya.

Untuk lebih jelasnya dapat didefinisikan, bahwa pemimpin adalah orang yang mendapat amanah serta memiliki sifat, sikap dan gaya yang baik untuk mengurus atau mengatur orang lain. Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Sedangkan kekuasan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan apa yang diinginkan pihak lainnya.

Mengapa ketiga kata tersebut memiliki keterikatan yang tak dapat dipisahkan?. Hal itu karena untuk menjadi seorang pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu sama lainnya, tetapi banyak faktor. Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria yang tergantung pada sudut pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itu kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat-sifatnya atau kewenangan yang dimiliki yang mana nantinya sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya kepemimpinan yang akan diterapkan.

Teori kepemimpinan yang menjadi dasar mengapa seseorang diangkat menjadi pemimpin antara lain; pertama karena sifatnya yang identik dengan karakteristik khas seperti fisik, mental dan kepribadian yang dikaitkan dengan atribut pribadi dari para pemimpin tersebut yang dianugerahi beberapa ciri yang tidak dimiliki orang lain. Di antaranya intelegensia, kepribadian dan karakteristik fisik.

Kedua; karena kepribadian perilaku serta ketiga karena situasi. Pemimpin memahami betul perilaku maupun sifat-sifat bawahannya. Apalagi dengan situasi dan kondisi di negeri kita sekarang ini, krisis kepemimpinan akan berakibat pada gejolak yang seharusnya tidak kita inginkan. Sebagai contoh, maraknya demonstrasi para buruh, masalah rawan pangan maupun gizi buruk. Logikanya, masalah-masalah itu tak perlu terjadi di negeri kita yang kaya akan sumber alam dan sumber daya manusianya.

Memang untuk mengatasi masalah tersebut bukan pekerjaan yang mudah. Perlu pemikiran yang jernih dan bijaksana. Di sinilah peran kepemimpinan benar-benar diharapkan. Jangan sampai hasil keputusan yang diambil justru memicu masalah yang baru. Sebagai contoh, demo buruh dan pekerja. Pada dasarnya mereka tidak puas terhadap kebijakan pimpinan, seperti PHK tidak diberi upah/pesangon yang seharusnya mereka terima, upah/gaji mereka tidak diperhatikan sementara pimpinan menginginkan mereka bekerja sesuai dengan keinginan pemimpin.

Pemimpin dan Kepemimpinan.

Pengertian Pemimpin
 Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan khususnya kecakapan kelebihan di satu bidang, sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu,demi pencapaian satu atau beberapa tujuan.
Pemimpin adalah seorang yang memimpin ,dengan jalan memprakarsai tingkah laku sosial dengan mengatur, mengarahkan, mengorganisir atau mengontrol usaha/upaya orang lain atau melalui prestise,kekuasaan atau posisi (Henry Pratt Fairchild)
Pemimpin adalah pemandu, penunjuk, penuntun, komandan.(John Gage Allee)
Pemimpin adalah pribadi yang memiliki kecakapan khusus, dengan atau tanpa pengangkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya, untuk melaksanakan usaha bersama mengarah pada pencapaian sasaran-sasaran tertentu.

Kepemimpinan.
Kepemimpinan adalah aktivitas mempengaruhi orang-orang agar mau bekerjasama untuk mencapai beberapa tujuan yang mereka inginkan. (Ordway Tead)
Kepemimpinan adalah kemampuan mengajak atau mengarahkan orang-orang tanpa memakai perbawa atau kekuatan formal jabatan atau keadaan luar.(Reuter)
Kepemimpinan adalah perilaku individu apabila dia mengarahkan kegiatan-kegiatan kelompok untuk mencapai tujuan bersama.(J.K. Hemphill & Coons)
Kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri seorang pemimpin, mempengaruhi orang lain untuk bekerja sama secara sadar dalam hubungan tugas untuk mencapai yang diinginkan pemimpin.(G.R.Terry)
 Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas kelompok untuk menetapkan tujuan dan mencapai tujuan.(Fred E. Fiedler)
 Kepemimpinan adalah seni membujuk bawahan untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan mereka dengan semangat keyakinan.(Harold Koontz & Cyril O”Donnel)
Kepemimpinan adalah satu bentuk dari kekuasaan dalam hal mana pengikut banyak tidaknya mengharuskan menerima pengarahan dan pengawasan dari orang lain (James Donelly)
 Kepemimpinan adalah suatu proses pengarahan pengaruh menuju pencapaian tujuan tertentu.(John A. Pierce & Richard B. Robinson)
 Kepemimpinan merupakan pengaruh interpersonal yang terlatih dalam suatu situasi dan melalui proses komunikasi,diarahkan pada pencapaian tujuan khusus.( Robert Tannebaum & Fred Massarik

Featured Post

PPDB Penerimaan Peserta Didik Baru Madrasah MI Al Faat Bara-Woja 2024

  Adalah singkatan dari Penerimaan Peserta Didik Baru. Merupakan sebuah halaman web yang digunakan oleh masyarakat dan calon siswa untuk men...

oke