Bentuk-bentuk Proses Asosiatif
dalam Interaksi Sosial
Oleh : Namirah Akmah Pratiwi
Email : namirahpratiwi@yahoo.co.id
- Kerja sama
Kerja sama adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau
kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Kerja sama dilakukan sejak manusia
berinter-aksi dengan sesamanya. Kebiasaan dan sikap mau bekerja sama dimulai
sejak kanak-kanak, mulai dalam kehidupan keluarga lalu meningkat dalam kelompok
sosial yang lebih luas. Kerja sama berawal dari kesamaan orientasi.
Menurut Charles H Cooley, seperti dikutip Soekanto (1982 : 66) Kerja sama
timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan
yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan
pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan tersebut.
Kesadaran akan adanya kepentingan yang sama dan adanya organisasi merupakan
fakta-fakta yang penting dalam menjalin kerja sama.
Kerja bakti atau gotong royong, misalnya, merupakan salah satu contoh
bentuk kerja sama. Lebih lanjut, bentuk kerja sama dibagi menjadi 4 yaitu ;
a. Kerja sama spontan, yaitu kerja sama yang terjadi secara serta merta.
b. Kerja sama langsung, yaitu kerja sama sebagai hasil dari perintah
atasan kepada bawahan atau penguasa terhadap rakyatnya.
c. Kerja sama kontak, yaitu kerja sama atas dasar syarat-syarat atau
ketetapan tertentu, yang disepakati bersama,
d. Kerja sama tradisional, yaitu kerja sama sebagian atau unsur-unsur
tertentu dari sistem sosial
2. Akomodasi
Akomodasi adalah suatu proses penyesuaian diri dari orang perorang atau
kelompok-kelompok manusia yang semua saling bertentangan sebagai upaya untuk
mengatasi ketegangan-ketegangan. Tujuan dari akomodasi adalah terciptanya
keseimbangan interraksi sosial dalam kaitannya dengan norma dan nilai yang ada
di dalam masyarakat. Ini dapat digunakan untuk menyelesaikan pertentangan,
entah dengan menghargai kepribadian yang berkonflik atau dengan cara paksaan
atau tekanan. Bentuk-bentuk akomodasi antara lain ;
Suatu bentuk akomodasi yang terjadi melalui pemaksaan kehendak pihak
tertentu terhadap pihak lain melalui pemaksaan kehendak pihak tertentu terhadap
pihak lain yang lebih lebah.
Suatu bentuk akomodasi ketika pihak-pihak yang terlibat perselisihan
saling mengurangi tuntutan agar tercapai suatu penyelesaian, semua pihak
bersedia untuk merasakan dan memahami keadaan pihak lainnya.
Suatu bentuk akomodasi apabila pihak-pihak yang berselisih tidak sanggup
mencapai kompromi sendiri. Untuk itu, akan diundang pihak ketiga yang tidak
memihak (netral) untuk mengusahakan penyelesaian pertentangan tersebut. Pihak
ketiga disini dapat pula ditunjuk atau dilaksanakan oleh suatu badan yang
dianggap berwenang.
Suatu bentuk akomodasi yang hampir sama dengan arbitrasi. Namun, pihak
ketiga yang bertindak sebagai penengah atau juru damai tidak mempunyai wewenang
untuk memberi keputusan-keputusan penyelesaian peerselisihan antara kedua belah
pihak.
Suatu bentuk akomodasi untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-pihak
yang berselisih demi tercapainya suatu persetejuan bersama.
Suatu bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang resmi. Biasanya terjadi
karena adanya keinginan-keinginan untuk sedapat mungkin menghindarkan diri dari
perselisihan yang saling merugikan kedua belah pihak.
Suatu bentuk akomodasi ketika kelompok yang terlibat pertentangan
mempunyai kekuatan yang seimbang.
Penyelesaian masalah atau sengketa melalui pengadilan atau jalur hukum.
3. Asimilasi
Menurut Soerjono Soekanto, asimilasi merupakan proses sosial yang
ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat
antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia yang meliputi
usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindakan, sikap dan proses mental
dengan memperhatikan tujuan dan kepentingan bersama. Artinya, apabila
orang-orang melakukan asimilasi ke dalam suatu kelompok manusia atau
masyarakat, maka tidak lagi membedakan dirinya dengan kelompok tersebut. Secara
singkat proses asimilasi adalah peleburan dua kebudayaan menjadi satu
kebudayaan. Tetapi hal ini tidak semudah yang dibayangkan karena banyak faktor
yang memengaruhi suatu budaya itu dapat melebur menjadi satu kebudayaan. Adapun
faktor-faktor yang mempermudah terjadi asimilasi adalah :
- Adanya sikap toleransi terhadap kebudayaan lain.
- Kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi.
- Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya.
- Sikap terbuka dari golongan berkuasa dalam masyarakat.
- Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan.
- Perkawinan campuran (amalga-mation).
Sedangkan faktor-faktor yang menghambat terjadinya asimilasi adalah :
- Teerisolasinya kehidupan suatu golongan tertentu dalam masyarakat.
- Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang dihadapi.
- Perasaan takut terhadap kekuatan kebudayaan yang dihadapi.
- Perasaan bahwa suatu kebudayaan golongan atau kelompok tertentu
lebih tinggi daripada kebudayaan golongan atau kelompok yang lainnya.
- Perbedaan ciri-ciri badaniyah seperti warna kulit.
- In-group feeling (perasaan yang kuat) terhadap
budaya kelompoknya.
- Apabila golongan minoritas mengalami gangguan-gangguan dari golongan
yang berkuasa
4. Akulturasi
Menurut Koentjaranigrat, akulturasi diartikan sebagai suatu proses sosial
yang timbul apabla suatu kelompok manusia yang memiliki kebudayaan tertentu
dihadapkan dengan unsur-unsur dari kebudayaan asing, dengan sedemikian rupa
sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat laun dapat diterima dan tanpa
menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri. Proses akulturasi
yang berlangsung dengan baik dapat menghasilkan integrasi unsur-unsur
kebudayaan asing dengan unsur-unsur kebudayaan sendiri. Yang paling mudah
menerima kebudayaan asing adalah generasi muda. Coba kalian amati begitu
mudahnya kalian menerima perkembangan model rambut penyanyi barat atau model
pakaian artis luar negeri. Biasanya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah
diterima ialah unsur kebendaan, peralatan-peralatan yang sangat mudah dipakai
dan dirasakan sangat bermanfaat seperti komputer, handphone, mobil, dan
lain-lain. Sedangkan unsur kebudayaan asing yang sulit diterima adalah unsur
kebudayaan yang menyangkut ideologi, keyakinan atau nilai tertentu yang
menyangkut prinsip hidup. Seperti, komunisme, kapitalisme, liberalisme, dan
lain-lain.
(mial-faat.blogspot.com)