Nama
|
:
|
Muhasir
|
Nim
|
:
|
1703038021
|
Tugas
|
:
|
Mengindifikasi
Masalah, Penyebab dan Solusi Pada Keadaan Manajemen Sarpras di Madrasah MI
Al-Faat 2 Desa Banggo Kecamataan Manggelewa Kabupaten Dompu Profinsi Nusa
Tenggara Barat Tahun 2018
|
Mata Kuliah
|
:
|
Manajemen Sarpras dan Sumber Belajar
|
Dosen Pengampu
|
:
|
Dr. Faktkurroji, M.Pd
|
Program Studi
|
:
|
Program Magister Manajemen Pendidikan
Islam Pascasarjana UIN Walisongo Semarang.
|
A.
PENDAHULUAN
Sesuai dengan amanat Undang-undang,
semua sekolah di Indonesia diharapkan berkatagori sekolah standar nasional.
Dalam bidang sarana prasarana standar nasional suatu sekolah berpedoman
pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No
24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk
Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA).
Setiap satuan pendidikan wajib memiliki
sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan
sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang
diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Setiap
satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas,
ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang
perpustakaan, ruang laboratorium, kantin, instalasi daya dan jasa, tempat
berolahraga, tempat beribadah, sanitasi, drainase, toilet, tempat bermain,
tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
Kondisi bangunan yang ada pada madrsah MI Al-Faat 2
Banggo pada saat ini masih belum masuk kategaori sekolah berstandar nasional,
sebab bangunan sekolahnya masih kurang nyaman dan bagus untuk menjadi madrasah
yang berstandar nasional, madrasah ini hanya memiliki empat ruang kelas
belajar, yang berukuran satu ruangannya yaitu 7 m x 5 m.
B.
PROFIL MI AL-FAAT 2 BANGGO
MI Al-Faat 2 Banggo sebagai salah satu lMadrasah/Sekolah
pendidikan formal yang berada dibawah naungan Yayasan
Pendidikan Al-Faat Kabupaten Dompu yang ingin
selalu tetap bisa memberikan yang
terbaik untuk masyarakat luas dengan jalan berusaha ikut andil dalam
menciptakan manusia yang siap memiliki integritas tinggi dan berjiwa religi. Tujuan yang ingin dicapai oleh
lembaga tersebut diatas di implemintasikan dengan membuka pendidikan diniyah,
pendidikan formal dan in formal.
Pendidikan
yang di laksanakan oleh Lembaga ini mengacu pada pendidikan standar Nasional. Oleh karena itu salah satu upaya menjawab kepercayaan
masyarakat sekaligus untuk meningkatkan kualitas pembelajaran pada MI Al-Faat 2 Banggo ini, namun ada masalah dalam melaksanakan proses
pembelajaran di madrasah ini, dikarenakan ruang-ruang kelas yang masih belum cukup dan masih kurang nyaman bangunan nya sehingga untuk menampung siswa
dalam proses belajar mengajar masih belum
cukuk dan tenang pada kegiatan belajar mengajar. Berikut ini adalah profil yang
saya buat untuk keadaan madrasah hasil wawancara via telepon dengan Kepala
Madrasah Bapak Abubakar, S.Pd.I pada tanggal 10 Maret 2018 jam 09.00 wib.
1.
Nama Madrasah : MI AL-FAAT 2
BANGGO
2.
NSM :
111252050038
3.
NPSN :
60722010
4.
No. Sk Ijin Operasional :
kd195/4/pp004/016/2010
5.
Alamat
a). Jalan/Desa : Jl Lintas Sumbawa – Banggo hp. 082339786463
b). Kecamatan : Manggelewa
c). Kabuapten : Dompu-NTB
7.
SK
Pendirian : 012/SK/LPA/MI.ALF2/DPU/B/01/2008
8.
Jenjang Akreditasi : BELUM
9.
Status Tanah : Milik Yayasan
a. Surat Kepemilikan Tanah : Wakaf
b.
Luas Tanah : 620 m2
10.
Data Siswa : 98 siswa
(Sesuaikan MI.
Kelas
|
Perempuan
|
Laki-laki
|
Jumlah
|
1
|
8
|
11
|
19
|
2
|
10
|
7
|
17
|
3
|
9
|
11
|
20
|
4
|
8
|
6
|
14
|
5
|
9
|
7
|
16
|
6
|
7
|
5
|
12
|
Jumlah Total
|
98
|
(Dilampiri Daftar nama-nama siswa)
11.
Data Ruang
Kelas : 2 ruang kelas (status milik sendiri/rusak berat)
: 2
ruang darurat (sangat parah)
12.
Jumlah Rombongan Belajar : 6 rombongan belajar
13.
Guru :
15 orang
14.
Pegawai Tata
Usaha : 1 orang
No
|
Status Guru
|
Pendidikan Guru
|
Jumlah Total
|
||||
Juml
S-1
|
Juml
D-3
|
Juml
D-2
|
Juml
D-1
|
Juml SLTA
|
|||
1
|
Guru Tetap Yayasan
|
14
|
-
|
1
|
-
|
-
|
15
|
2
|
Guru TidakTetap Yayasan
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
3
|
Guru PNS diperbantukan (DPK)
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
4
|
Staf Tata Usaha
|
1
|
-
|
-
|
-
|
-
|
1
|
15.
Kegiatan
Belajar Mengajar : 06.50 – 13.00
16.
Sumber Dana
Operasional : DANA BOS
13. Sarana dan Prasarana Fisik
No
|
Gedung/Ruang
|
Jumlah
|
Luas
(m2)
|
Status
|
Ket
|
1
|
RuangKelas
|
4
|
100
|
Miliksendiri
|
Rusak
Berat
|
2
|
Laboratorium
|
-
|
-
|
|
|
3
|
Perpustakaan
|
-
|
-
|
|
|
4
|
Komputer
|
-
|
-
|
|
|
5
|
Keterampilan
|
-
|
-
|
|
|
6
|
Kesenian
|
-
|
-
|
|
|
7
|
Musholla/Masjid
|
-
|
-
|
|
|
8
|
Kamarmandi/WC Guru
|
1
|
-
|
Miliksendiri
|
Rusak
Berat
|
9
|
Kamarmandi/WC Siswa
|
1
|
-
|
Miliksendiri
|
Rusak
Berat
|
10
|
Ruang Guru
|
-
|
-
|
|
|
11
|
RuangKepala Madrasah
|
-
|
-
|
|
|
12
|
RuangTamu
|
-
|
-
|
|
|
13
|
Ruang UKS
|
-
|
-
|
|
|
14
|
Ruang
BP/BK
|
-
|
-
|
|
|
Sumber data : WA Kepala
Madrasah di akses 23 maret 2018 22.50 wib
C.
MASALAH, PENYEBAB DAN SOLUSI
1.
Masalah
Sarana dan
prasarana di sekolah MI Al-Faat 2 Banggo yang rusak berat. Hingga kini kondisi sarana
dan prasarana pendidikan di MI Al-Faat 2 Banggo sangat memprihatinkan. Fasilitas
kegiatan belajar-mengajar nya sungguh jauh dari kata layak. Gedung kelas bocor,
bangku sekolah rusak, pagar sekolah nya nggak ada, hingga memiliki toilet yang
sangat rusak parah ini semua membuat penghalang murid belajar dengan nyaman.
Juga ditambah lagi dengan kurangnya tenaga pengajar yang sertifikasi ataupun
PNS yang profesional. Sarana prasarana sekolah juga menjadi masalah utama
pendidikan di sini, hal ini disebabkan karena keterbatasan fasilitas sekolah
seperti bangunan sekolah yang rusak, media pembelajaran yang kurang memadai,
dan lain sebagainya. Bangunan sekolah MI Al-Faat 2 Banggo yang rusak dapat
mempengaruhi kualitas pendidikan murid karena secara psikologis anak tidak
nyaman belajar pada bangunan yang hampir roboh. Keterbatasan
fasilitas sekolah tidak hanya terjadi di daerah terpencil saja. Tetapi pada
daerah yang berdekatan dengan kota besar. Oleh karena itu kondisi ini perlu
perhatian lebih dari pemerintah.
Sarana dan
prasarana yang baik sangat membantu keberhasilan mutu pendidikan. Semakin
lengkap da dimanfaatnkan secara optimal, srana dan prasarana suatu sekolah
tentu semakin mempermudah murid dan guru untuk mencapai target secara
bersama-sama. Namun perlu diingat sarana dan prasarana yang baik harus diiringi
dengan Sumber Daya Manusia yang baik pula, karena sarana dan prasarana yang
lengkap tidak akan bermanfaat apabila guru tidak sipa atau tidak mampu
mengoperasikan secara optimal. Keberadaan sarana dan prasarana yang baik
menunjukan kemitraan yang serasi antara sekolah dan orang tua siswa, karena
tanpa dukungan orang tua siswa sarana dan prasarana tidak akan terpenuhi. Namun
sayang sekali pengelolaan sarana dan prasarana ini terkendala dikarenakan
masalah dana atauu biayanya yang sulit dikeluarkan oleh negara.
Kondisi Ruang Belajar kelas 1 dan
2 serta Kegiatan Belajar Mengajar setiap hari.
Sumber Gambar lewat WA Kepala
Madrasah MI Al-Faat 2 Banggo Kab. Dompu-NTB
2. Penyebab
Masalah sarana dan
prasarana di MI Al-Faat 2 Banggo ini sangat menunjang sekali terhadap
keberlangsungan pendidikan di sekolah untuk anak-anak dan masyarakat di daerah,
hal ini dikelola dengan baik oleh pemerintah. Namun dilihat di Sekolah MI
Al-Faat 2 Banggo, masalah pengelolaan sarana dan prasarana masih belum optimal.
Oleh karena itu kondisi ini perlu perhatian lebih dari
pemerintah. Inilah yang menjadi permasalahan yaitu sulitnya
pencairan dana dari Daerah, Profinsi maupun Pemerintah Pusat/negara.
Peningkatan dana pendidikan sangat diperlukan guna terciptanya pendidikan yang
sehat. Masalah dana atau biaya ini menjadi penyebab utama dari sarana dan
prasarana sekolah yang rusak atau kurang memadai. Karena, tidak sedikit biaya
yang dibutuhkan untuk memperbaiki sarana atau membeli prasarana baru untuk
sekolah. Biasanya, anggaran yang diberikan pemerintah untuk sekolah-sekolah
yang sarananya rusak dinilai masih belum mencapai nilai ideal. Kebutuhan
anggaran untuk sarana dan meubeler di sekolah-sekolah membutuhkan anggaran yang
lebih besar, terlebih untuk kondisi sekolah yang rusak parah.
3. Solusi
Dari
permasalahan tersebut, ada beberapa solusi yang dapat diambil. Solusi
pertama yaitu adanya bantuan dari orang tua murid MI Al-Faat 2 Banggo.
Jika orang tua murid memang mampu, kenapa tidak. Itu malah akan lebih baik.
Bantuan dari orang tua murid disini yaitu pihak sekolah menerima donasi
sejumlah uang yang diberikan oleh orang tua murid. Donasi dari orang tua murid
ini tidak dipatok atau seikhlasnya, sehingga dengan adanya bantuan dari orang tua
murid, pihak sekolah bisa sedikit demi sedikit merenovasi sarana sekolah yang
rusak. Solusi kedua yaitu peran komite sekolah yang aktif membantu
mencarikan dana. Jika komite sekolah terlibat aktif dalam membantu mencarikan
dana untuk memecahkan masalah ini, itu lebih baik lagi. Karena komite sekolah
tentunya memiliki link yang banyak.
Di dalam
pengambilan keputusan, harus memilih salah satu alternatif diantara banyak
alternatif. Dilihat dari alternatif solusi yang saya ajukan, saya memilih
alternatif kedua yaitu biaya didapatkan dari peran komite sekolah yang aktif
dalam pengumpulan dana atau biaya untuk pengoptimalan pengelolaan sarana dan
prasarana yang baik. Karena jika diambil alternatif yang pertama saya rasa
tidak memungkinkan sekolah untuk memungut bantuan dari orang tua murid walaupun
seikhlasnya. Sebab banyaknya orang tua murid yang kurang mampu dalam segi
ekonominya. Namun tidak tertutup kemungkinan bagi orang tua murid yang mampu
untuk membantu menyumbang dana untuk perbaikan sarana sekolah.
## SELESAI
##
Tidak ada komentar:
Posting Komentar