Menurut Kepala MI Al-Faat Bara, Muhasir, SPd. M.Pd.SGI. yang ditemui, Rabu (16/06/21), lembaga pendidikan yang didirikan sejak tahun 2005 silam, sejauh ini masih banyak membutuhkan dukungan agar Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang mereka kembangkan bisa melaksanakan proses belajar mengajar dengan baik.
Sejauh ini, lanjutnya, pihaknya mengelola yayasan hanya dengan mengandalkan dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) Reguler dari Kantor Kemenag Pusat. Dana itu pula yang sebagiannya mereka gunakan untuk membayar insentif bagi tenaga pengajar.
Guna mensiasati kekurangan ruang belajar, pihaknya selama ini biasanya menggabungkan siswa dalam satu ruangan.
“Kami biasanya menggabungkan siswa pada satu ruangan kelas yang hari itu siswanya paling sedikit hadir,” ungkapnya.
Dijelaskannya, saat ini MI Al-Faat Bara yang mereka kelola memiliki siswa sebanyak 115 orang. Sementara guru pengajar sebanyak 18 orang.
“Setiap guru madrasah kami hanya bisa gaji sebesar Rp.250/bulan. Bahkan bila dana yang masuk sedikit, gaji guru juga akan berkurang,” tandas Kepala MI Al-Faat Bara yang sangat berharap adanya bantuan dan dukungan dari pemerintah Daerah, Pemerintah Profinsi maupun Pemerintah Pusat, maupun pihak lain. (sir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar