Posisi
Strategis Kepala Madrasah
Oleh : Muhasir,S.Pd (Kepala MI Al-Faat 1 Bara-Woja)
Seringkali
saya ditanya tentang bagaimana agar madrasah mengalami
kemajuan, dinamis, dan
berkembang hingga menjadi lembaga pendidikan
yang berkualitas unggul. Pertanyaan
semacam itu selalu saya jawab, bahwa
kekuatan organisasi, tidak
terkecuali madrasah, selalu tergantung
pada pimpinannya, yaitu kepala
madrasahnya.
Madrasah menjadi
maju oleh karena dipimpin oleh seorang
yang
memiliki kekuatan, kemauan, bersedia bekerja dan mengambil resiko
apa saja atas kepemimpinannya itu. Lembaga pendidikan menjadi
maju
secara luar biasa oleh karena menempuh cara-cara yang luar biasa.
Tidak
ada sesuatu yang luar biasa diraih dengan cara-cara biasa. Orang
yang berani
menempuh cara yang luar biasa adalah juga orang yang luar
biasa pula. Itulah
yang menjadikan madrasah mengalami kemajuan.
Selama
ini, saya selalu berpandangan bahwa keadaan sebuah instistitusi adalah
merupakan
gambaran dari pribadi pemimpin institusi itu
sendiri. Pemimpin yang lemah akan menghasilkan
institusi yang lemah, dan
demikian pula institusi yang kuat adalah merupakan hasil dari adanya pemimpin
yang
kuat pula. Tidak pernah ada lembaga yang maju dipimpin oleh orang yang
lemah, dan
begitu pula sebaliknya.
Banyak
madrasah dengan keadaannya yang berbeda-beda. Madrasah yang berubah menjadi
maju, meninggalkan madrasah lainnya, adalah tatkala dipimpin oleh
orang yang menyandang
kekuatan pengubah, yaitu pemimpin perubahan. Berbeda
dengan itu adalah madrasah yang
sudah lama stagnan, tidak pernah berkembang,
dan sebaliknya, hanya sekedar bertahan hidup,
maka sebenarnya hal itu
disebabkan karena kepala madrasahnya adalah orang yang tidak
memiliki kemampuan untuk melakukan perubahan.
Sedemikian
strategis posisi kepala madrasah itu. Kepala madrasah sehari-hari
seharusnya
berperan sebagai kekuatan penggerak terhadap semua potensi yang
ada di madrasah itu.
Diumpakan sebagai motor atau m obil, maka posisi kepala
madrasah adalah bagaikan
accu, yaitu menjadi kekuatan penggerak.
Kepala madrasah hendaknya menjadi kekuatan
penggerak terhadap semua guru yang
mengajar, semua tata usaha, dan tidak kalah
pentingnya adalah membangkitkan
berbagai potensi lainnya untuk mendukung kemajuan madrasah.
Kekuatan Kepala Madrasah
Sebagai
kekuatan penggerak, kepala madrasah, paling tidak, seharusnya
memiliki tiga jenis
wawasan, yaitu wawasan yang bersifat konseptual, wawasan
teknis, dan wawasan
tentang kemanusiaan. Ketiga jenis wawasan
tersebut harus dimiliki secara utuh dan atau
menyeluruh. Tidak boleh kepala
madrasah hanya memiliki wawasan yang bersifat konseptual,
tetapi miskin
wawasan yang bersifat teknis. Demikian pula keduanya itu harus dilengkapi
dan
disempurnakan dengan wawasan kemanusiaan.
Wawasan
konseptual yang dimaksudkan itu adalah kemampuan memandang posisi madrasah
yang dipimpinnya terkait dengan berbagai aspek, misalnya aspek yang bersifat
filosofis
dan kesejarahannya, politis, sosiologis, dan juga budaya yang
mengitari madrasah itu.
Kepala madrasah harus mengetahui, mengapa lembaga
pendidikan umum yang berciri khas
agama itu ada, bagaimana sejarahnya
hingga lembaga pendidikan itu dikembangkan, kaitannya
dengan masyarakat
pendukungnya, hingga cita-cita dan strategi pengembangannya ke depan.
Diumpamakan
sebagai seorang sopir mobil, maka sopir itu harus paham betul terhadap
keberadaan dan semua aspek yang terkait dengan mobil itu. Demikian pula
sebagai
kepala madrasah, ia harus tahu tentang semua aspek yang
terkait dengan madrasah yang dipimpinnya,
mulai dari aspek yang terkait
dengan idealitas madrasah, filosofis keberadaan madrasah,
gambaran
masa depan madrasah, dan apa sebenarnya yang dicita-citakan dari keberadaan
madrasah itu sendiri, dan lain-lain.
Sebagai
bukti bahwa kepala madrasah memiliki wawasan yang bersifat konseptual
itu,
mereka mampu menjelaskan dengan gamblanbg kepada
siapapun tentang madarasah
yang dipimpinnya, mencintai, dan bahkan berani
membela dengan resiko apapun terhadap institusi
yang dipimpinnya itu. Wawasan,
komitmen, dan keberpihakan kepala madrasah harus
lebih dibanding dengan
para guru dan pegawai yang mengajar dan bekerja di tempat itu.
Wawasan
teknis sangat dibutuhkan oleh setiap pimpinan apapun,
tidak terkecuali pimpinan
madrasah. Adapun yang dimaksud dengan wawasan
teknis adalah menyangkut kehidupan
lembaga itu sehari-hari. Misalnya,
mengetahui bagaimana menggerakkan guru agar
bersedia meningkatkan
pengetahuan dan profesionalitasnya, bekerja dengan sepenuh hati,
disiplin dan
dedikatif, mencintai murid, dan selalu meraih prestasi terbaik. Masih terkait
dengan wawasan teknis, di antaranya adalah, bagaimana menjadikan madrasah
mampu
menjaga kehidupan yang tertib, disiplin, indah, memiliki aura
pendidikan, dan semacamnya.
Sedangkan
yang dimaksud dengan wawasan tentang kemanusian adalah pengetahuan
tentang
orang-orang yang sedang dipimpinnya. Madrasah akan menjadi
maju manakala
orang-orangnya maju. Kepala madrasah
harus berhasil mengubah orang dari semula tidak maju,
males, bekerja
asal-asalan, dan seterusnya menjadi orang-orang yang berjiwa kemajuan, rajin,
dan bekerja maksimal, jujur, ulet, dan penuh pengabdian. Mengubah sifat,
karakter, perilaku itu
bukan pekerjaan mudah. Tugas itu akan bisa dijalankan
dengan baik, manakala yang
bersangkutan memiliki wawasan tentang
orang-orang yang sedang dipimpinnya. Lebih dari itu,
pemimpin akan berhasil, manakala
mampu memahami pikiran, hati atau suara batin, dan
persoalan-persoalan orang-orang yang sedang dipimpinnya.
Ketiga
jenis wawasan itu, selain akan mempermudah kepala madrasah dalam
menjalankan amanahnya, juga sekaligus akan memperkukuh tekat,
niat, semangat
kerjanya untuk meraih prestasi terbaik. Pemimpin yang memiliki
wawasan secara utuh
seperti itu menjadi tidak akan mudah digoyang oleh
kekuatan apapun dan mereka akan
mengetahui apa yang akan
dikerjakan, mau mengerjakan, dan juga bersedia menanggung
semua
resiko yang diakibatkan dari apa yang dilakukan untuk memajukan madrasahnya.
|
Berbagi itu penting, mari bersama untuk saling berbagi dalam kebaikan, baik dalam hal keilmuan maupun praktek pengalaman.
Posisi Strategis Kepala Madrasah 2014
Perpustakaan sekolah
Perpustakaan
sekolah adalah perpustakaan yang tergabung pada sebuah sekolah, dikelola
sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan dengan tujuan usaha membantu sekolah
untuk mencapai tujuan khusus sekolah dan tujuan pendidikan pada
umumnya (Sulistyo Basuki, 1993). Di samping itu dalam penjelasan
Undang-undang Pendidikan Nasional kita, di sebutkan bahwa salah satu sumber
belajar di sekolah yang amat penting tetapi bukan satu satunya adalah
perpustakaan. Sebagai salah satu sumber belajar di sekolah perpustakaan membantu
tercapainya misi dan visi sekolah tersebut. Mengingat pentingnya peran
perpustakaan sekolah maka perlu adanya suatu pengelolaan atau manajemen yang
tepat dan cepat sehingga rencana pengadaan 1 unit gedung
perpustakaan MI ini yang memang akan di ajukan kepada pemerintah pusat akan
benar-benar terwujud.
Pada
Lingkungan MI Al-Faat kami banyak terlihat pada siswa-siswi yang rajin untuk
membaca dan mencari buku sebagai bahan bacaannya, namus ruangan yang nyaman
kurang mendukung sehingga anak-anak tidak tetap untuk belajar membacanya maka
dilihat masalahnya sekarang adalah tidak ada perpustakaan sekolah yang ada pada
lingkungan Madrasah tersebut. Kalaupun sudah ada, bagaimana perpustakaan
sekolah mampu memenuhi kebutuhan penggunanya akan berbagai pengetahuan
dan informasi secara mudah dan cepat di era globalisasi ini. Untuk itu
diperlukan suatu tempat/ruang agar siswa-siswi dapat mencari dan belajar pada
ruangan perpustakaan yang memadai dengan sarana prasarana perpustakaan yang
ada.
Perpustakaan
adalah sebagai jantung sebuah lembaga pendidikan, sudah selayaknya mendapatkan
porsi dan posisi yang strategis guna merealisasikan visi dan misi sekolah.
Semua pihak, khususnya kepala sekolah harus memberi perhatian lebih akan
eksistensi perpustakaan di sekolah, dan tidak lagi dianggap sebagai tempat
menyimpan buku bekas, barang-barang tidak terpakai, bahkan tempat bermain saat
tidak ada KBM. Hal ini tentu sangat ironis dan tidak mendidik.
Langganan:
Postingan (Atom)
Featured Post
“GURU ADALAH PETANI”
“GURU ADALAH PETANI” (Sebuah Refleksi dan Filosofi Ki Hajar Dewantara) Dmp,19-08-2022. Salam Sehat dan tetap semangat Bapak/Ibu Calon P...
oke
-
CONTOH PIDATO SINGKAT DAN JELAS UNTUK SD/MI Pidato merupakan kegiatan berbicara di depan umum untuk mengemukakan pendapat atau gaga...
-
SIKAP YANG HARUS DIMILIKI SEORANG GURU Oleh:Muhasir BAB I PENDAHULUAN Guru merupakan komponen utama dalam dunia pendidikan. Ta...
-
MAKALAH TENTANG MASYARAKAT MADANI 2013 A. LATAR BELAKANG Masyarakat madani diprediski sebagai masyarakat yang b...